Generasi muda, yang sering kali dianggap apatis terhadap politik, kini muncul sebagai kekuatan yang kuat dalam mendorong perubahan sosial dan politik.Â
Baik melalui keterlibatan langsung sebagai anggota parlemen muda maupun melalui gerakan advokasi yang berfokus pada isu-isu spesifik seperti perubahan iklim, kesetaraan sosial, dan keadilan ekonomi, pemuda memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan.Â
Bagaimana peningkatan peran pemuda ini memengaruhi proses legislasi dan apa dampaknya terhadap demokrasi?
Peran Pemuda dalam Proses Legislasi
Seiring dengan kemajuan teknologi dan akses informasi yang semakin luas, generasi muda memiliki pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu global dan lokal. Mereka tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen ide-ide baru yang dapat memengaruhi kebijakan publik. Hal ini tercermin dalam meningkatnya jumlah pemuda yang terlibat langsung dalam proses legislasi, baik sebagai anggota parlemen muda maupun sebagai aktivis yang memperjuangkan perubahan melalui gerakan sosial.
Di berbagai negara, kita melihat peningkatan jumlah anggota parlemen muda yang berusia di bawah 30 tahun. Mereka membawa perspektif segar dan inovatif dalam pembuatan kebijakan, sering kali fokus pada isu-isu yang relevan dengan generasi mereka, seperti teknologi, pendidikan, perubahan iklim, dan kesetaraan gender. Kehadiran mereka dalam lembaga legislatif membantu menjembatani kesenjangan antara generasi tua dan muda, menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan semua lapisan masyarakat.
Selain itu, peran pemuda dalam proses legislasi juga terlihat melalui gerakan advokasi. Gerakan seperti Fridays for Future yang dipimpin oleh Greta Thunberg, serta gerakan sosial lainnya yang didorong oleh anak muda di seluruh dunia, telah berhasil menekan pemerintah untuk mengambil tindakan lebih serius terhadap isu-isu seperti perubahan iklim dan keadilan sosial. Gerakan ini menunjukkan bahwa pemuda tidak hanya ingin didengar, tetapi juga ingin dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang akan memengaruhi masa depan mereka.
Faktor Pendorong Peningkatan Peran Pemuda
Ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan peran pemuda dalam proses legislasi. Pertama, perkembangan teknologi digital telah memberikan platform bagi generasi muda untuk menyuarakan pendapat mereka dan mengorganisir gerakan sosial secara global. Media sosial, misalnya, telah menjadi alat yang efektif untuk menggerakkan massa, menyebarkan informasi, dan memobilisasi dukungan untuk berbagai isu.
Kedua, ada kesadaran yang semakin besar di kalangan pemuda bahwa masa depan mereka dipertaruhkan dalam keputusan politik yang dibuat hari ini. Isu-isu seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan ketidaksetaraan sosial langsung memengaruhi kehidupan mereka di masa depan. Oleh karena itu, mereka merasa terdorong untuk terlibat aktif dalam proses legislasi untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil saat ini selaras dengan kepentingan jangka panjang mereka.