Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pengaruh Teknologi Deepfake dalam Kampanye Politik: Ancaman terhadap Integritas dan Opini Publik

14 Agustus 2024   07:06 Diperbarui: 16 Agustus 2024   06:55 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Deepfake. (Sumber: AFP/SIMON WOHLFAHRT via kompas.com)

Teknologi deepfake telah menjadi salah satu inovasi digital paling kontroversial dalam beberapa tahun terakhir. Dengan kemampuan untuk memanipulasi video dan audio, deepfake memungkinkan pembuatan konten yang sangat meyakinkan di mana seseorang tampak melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan atau katakan. 

Meskipun teknologi ini awalnya dikembangkan untuk hiburan dan kreativitas, dampaknya di bidang politik telah menimbulkan kekhawatiran besar. 

Penggunaan deepfake dalam kampanye politik berpotensi merusak integritas proses demokrasi dan mempengaruhi opini publik dengan cara yang berbahaya.

Apa Itu Teknologi Deepfake?

Deepfake adalah hasil dari teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) yang menggunakan algoritma untuk membuat atau memanipulasi konten visual dan audio secara realistis. 

Ketika menggunakan sejumlah besar data yang telah dilatih, deepfake dapat menciptakan video atau audio di mana seseorang tampak melakukan atau mengucapkan hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi. Hasilnya bisa sangat meyakinkan, sehingga sulit bagi orang awam untuk membedakan antara video yang asli dan yang palsu.

Deepfake dalam Kampanye Politik

Dalam konteks politik, deepfake dapat digunakan untuk berbagai tujuan yang merusak. Salah satu ancaman terbesar adalah penggunaannya untuk mendiskreditkan lawan politik.

Misalnya, video deepfake bisa dibuat untuk menunjukkan seorang kandidat politik mengatakan sesuatu yang kontroversial atau tidak pantas, yang dapat merusak reputasi mereka dan menurunkan dukungan publik. 

Hal ini sangat berbahaya karena dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial, menciptakan persepsi negatif sebelum kebenaran terungkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun