Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fenomena Social Media Detox: Mencari Keseimbangan Hidup di Era Digital

13 Agustus 2024   14:25 Diperbarui: 13 Agustus 2024   14:28 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Quality Time dengan Keluarga (Sumber: freepik.com)

Meskipun manfaatnya jelas, melakukan social media detox bukanlah hal yang mudah. Salah satu tantangan utama adalah ketergantungan yang sudah terbentuk. Bagi banyak orang, media sosial telah menjadi sumber utama informasi, hiburan, dan koneksi sosial. Melepaskan diri dari kebiasaan ini bisa terasa sulit, terutama jika media sosial juga digunakan untuk keperluan profesional.

Selain itu, FOMO (fear of missing out) atau ketakutan akan ketinggalan informasi atau momen penting juga bisa menjadi penghalang dalam menjalani detox. Rasa takut bahwa mereka mungkin melewatkan sesuatu yang penting bisa membuat individu merasa cemas saat mencoba menjauh dari platform media sosial.

Fenomena social media detox mencerminkan kebutuhan mendesak untuk menemukan kembali keseimbangan antara kehidupan digital dan dunia nyata. Di tengah tekanan dan ketergantungan pada media sosial, detox menjadi cara untuk memperbaiki kesejahteraan mental, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat hubungan sosial. Meskipun menantang, social media detox adalah langkah penting untuk memastikan bahwa kita tetap menjadi pengendali teknologi, bukan sebaliknya. Dengan pendekatan yang tepat, detox dari media sosial dapat menjadi pengalaman yang menyegarkan, memberikan ruang untuk refleksi pribadi, dan membantu kita menemukan kembali nilai-nilai yang benar-benar penting dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun