Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fenomena Quiet Quitting di Kalangan Pekerja Muda

10 Agustus 2024   08:05 Diperbarui: 10 Agustus 2024   08:16 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Quiet Quitting (Sumber:Freepik.com)

3. Membangun Budaya Kerja yang Positif
Budaya kerja yang positif adalah kunci untuk menjaga motivasi dan keterlibatan karyawan. Perusahaan perlu memastikan bahwa budaya kerja mereka inklusif, mendukung, dan mendorong kolaborasi serta inovasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat nilai-nilai perusahaan, menyediakan pelatihan kepemimpinan, dan mempromosikan komunikasi yang terbuka.

Fenomena "Quiet Quitting" mencerminkan perubahan besar dalam ekspektasi dan nilai-nilai generasi Millennial dan Gen Z terhadap pekerjaan. Mereka mencari keseimbangan yang lebih baik antara kehidupan kerja dan pribadi, serta lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan mental dan fisik mereka. Meskipun "Quiet Quitting" dapat berdampak negatif pada produktivitas perusahaan, hal ini juga merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk mengevaluasi kembali budaya kerja mereka dan menciptakan strategi yang lebih inklusif dan mendukung.

Dengan memahami dan merespons fenomena ini dengan bijak, perusahaan dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk membangun lingkungan kerja yang lebih sehat, produktif, dan memuaskan bagi semua karyawan. Ini bukan hanya tentang mencegah "Quiet Quitting," tetapi juga tentang menciptakan budaya kerja di mana setiap karyawan merasa termotivasi untuk berkontribusi secara penuh dan menemukan makna dalam pekerjaan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun