Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Revitalisasi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat

9 Agustus 2024   15:20 Diperbarui: 10 Agustus 2024   08:46 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak sungkem kepada orangtua.(Shutterstock)

Mengapa Etika Sosial yang Hilang Masih Dibutuhkan di Era Modern

Tata krama, atau etika sosial, merupakan salah satu fondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat. Di masa lalu, nilai-nilai kesopanan, saling menghormati, dan etika dalam interaksi sehari-hari menjadi pedoman hidup yang dijunjung tinggi. 

Baik dalam cara bertutur, sikap terhadap yang lebih tua, maupun dalam etika bertamu, tata krama membantu menjaga harmoni sosial dan menciptakan lingkungan yang saling menghargai.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tata krama ini mulai tergerus oleh modernitas dan gaya hidup serba cepat. Teknologi, urbanisasi, dan perubahan sosial telah mengubah cara kita berinteraksi, sering kali mengesampingkan nilai-nilai kesopanan yang dulu begitu dihargai. Padahal, tata krama masih sangat relevan dan dibutuhkan dalam kehidupan modern, terutama untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian dalam masyarakat yang semakin kompleks dan terfragmentasi.

Hilangnya Tata Krama dalam Kehidupan Modern

Perkembangan teknologi komunikasi dan gaya hidup urban telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita berinteraksi. Interaksi yang dulu dilakukan secara langsung kini banyak beralih ke dunia digital, di mana kecepatan dan efisiensi sering kali mengalahkan kesopanan. 

Komunikasi yang singkat, cenderung informal, dan kadang-kadang kurang memperhatikan tata krama menjadi ciri khas zaman ini. Misalnya, penggunaan bahasa yang kasar atau tidak sopan di media sosial sering kali dianggap sebagai hal biasa, meskipun dapat menyinggung perasaan orang lain.

Selain itu, kehidupan yang semakin sibuk dan individualistis juga mempengaruhi bagaimana kita menerapkan tata krama dalam keseharian. Kegiatan bertamu, yang dulu menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antarwarga, kini semakin jarang dilakukan. Bahkan, dalam beberapa kasus, etika bertamu seperti memberi salam atau meminta izin sebelum masuk ke rumah orang lain mulai diabaikan. 

Sikap saling menghormati antar generasi juga mulai memudar, dengan semakin banyaknya generasi muda yang kurang memahami pentingnya menunjukkan rasa hormat kepada yang lebih tua.

Perubahan-perubahan ini tidak hanya mengurangi kualitas interaksi sosial, tetapi juga dapat menciptakan jarak emosional antarindividu dan memicu ketegangan sosial. Ketika tata krama tidak lagi menjadi panduan dalam berinteraksi, potensi untuk terjadinya konflik dan ketidaknyamanan dalam kehidupan bermasyarakat semakin besar.

Ilustrasi: Etika Kepada Orang Tua (Sumber:Freepik.com)
Ilustrasi: Etika Kepada Orang Tua (Sumber:Freepik.com)

Pentingnya Revitalisasi Tata Krama

Di tengah perubahan sosial yang begitu cepat, penting bagi kita untuk merevitalisasi tata krama sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan dan saling menghargai dalam masyarakat. 

Tata krama bukan sekadar aturan formalitas, tetapi juga cerminan dari kesadaran akan pentingnya hubungan antarindividu yang saling menghormati. Dengan mengedepankan tata krama, kita bisa menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif, di mana setiap orang merasa dihargai dan diterima.

Misalnya, dalam komunikasi sehari-hari, penggunaan bahasa yang sopan dan santun masih sangat relevan. Kesopanan dalam bertutur tidak hanya mencerminkan penghargaan kita terhadap orang lain, tetapi juga membantu menghindari kesalahpahaman yang bisa memicu konflik. 

Sikap saling menghormati antar generasi juga penting untuk diperkuat kembali. Dengan menunjukkan rasa hormat kepada yang lebih tua, kita tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga membangun ikatan yang lebih kuat antar generasi.

Revitalisasi tata krama juga dapat dilakukan melalui edukasi dan kesadaran bersama. Misalnya, orangtua dan pendidik dapat mengajarkan nilai-nilai tata krama kepada anak-anak sejak dini, sehingga mereka tumbuh dengan pemahaman tentang pentingnya kesopanan dan penghormatan terhadap orang lain. 

Selain itu, komunitas dan organisasi masyarakat juga bisa berperan dalam mengkampanyekan pentingnya tata krama dalam kehidupan sehari-hari, baik melalui kegiatan sosial maupun media.

Mengapa Tata Krama Masih Dibutuhkan di Era Modern

Meskipun dunia telah berubah dengan cepat, nilai-nilai tata krama masih sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern. Tata krama membantu menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menghargai, yang pada akhirnya dapat memperkuat kohesi sosial. 

Dalam masyarakat yang semakin terfragmentasi oleh perbedaan pandangan, keyakinan, dan latar belakang, tata krama menjadi alat penting untuk membangun toleransi dan pemahaman antarindividu.

Selain itu, tata krama juga dapat membantu mengatasi tantangan-tantangan sosial di era modern, seperti ketidaksetaraan, diskriminasi, dan kekerasan. Dengan mengedepankan kesopanan dan penghormatan dalam setiap interaksi, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih adil dan aman bagi semua orang. 

Tata krama juga berperan dalam membentuk citra diri dan martabat individu, yang penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan dalam hubungan sosial maupun profesional.

Tata krama adalah bagian dari warisan budaya yang sangat berharga dan masih sangat relevan di era modern ini. Meskipun tantangan zaman telah mengubah banyak aspek kehidupan kita, nilai-nilai kesopanan, saling menghormati, dan etika dalam interaksi sosial tetap penting untuk dipertahankan. Dengan merevitalisasi tata krama, kita tidak hanya menjaga kearifan lokal, tetapi juga memperkuat kualitas hubungan sosial dalam masyarakat. 

Tata krama membantu menciptakan lingkungan yang harmonis, inklusif, dan saling menghargai, yang sangat dibutuhkan di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks dan terfragmentasi. 

Dalam dunia yang semakin terhubung namun sering kali terpisah secara emosional, tata krama menjadi jembatan yang dapat menghubungkan kita dengan orang lain, baik dalam kehidupan nyata maupun di dunia digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun