Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menumbuhkan Kemampuan Memecahkan Masalah pada Anak

8 Agustus 2024   11:20 Diperbarui: 8 Agustus 2024   11:23 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:Pendampingan Orangtua pada anak (Sumber:freepik.com)

Salah satu cara terbaik untuk mengajarkan anak berpikir kritis dan kreatif adalah dengan memberikan mereka tantangan sehari-hari. Misalnya, meminta mereka membantu memecahkan masalah rumah tangga, seperti mencari cara terbaik untuk mengatur mainan mereka atau menyusun rencana untuk perjalanan keluarga. Memberikan anak kesempatan untuk terlibat dalam pemecahan masalah nyata membantu mereka belajar bagaimana menghadapi situasi yang kompleks.

Mendorong Pertanyaan dan Diskusi

Mendorong anak untuk mengajukan pertanyaan dan berdiskusi adalah cara lain untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Ketika anak bertanya, jangan langsung memberikan jawaban. Sebaliknya, ajak mereka untuk berpikir dan mencari jawaban bersama-sama. Diskusi yang terbuka membantu anak belajar bagaimana menganalisis informasi, mengevaluasi berbagai sudut pandang, dan membentuk argumen yang logis.

Menggunakan Pendekatan 'Apa yang Akan Kamu Lakukan?'

Pendekatan 'Apa yang Akan Kamu Lakukan?' melibatkan memberikan situasi hipotetis kepada anak dan meminta mereka menjelaskan bagaimana mereka akan menghadapinya. Misalnya, tanyakan, "Apa yang akan kamu lakukan jika temanmu mengambil mainanmu?" atau "Bagaimana kamu akan menyelesaikan konflik dengan teman sekelasmu?" Teknik ini membantu anak memikirkan berbagai solusi dan konsekuensi dari tindakan mereka.

Pentingnya Mengalami Kegagalan sebagai Bagian dari Proses Belajar

Membangun Resiliensi

Mengalami kegagalan adalah bagian penting dari proses belajar. Ketika anak menghadapi kegagalan, mereka belajar bagaimana mengatasinya, yang membantu membangun resiliensi. Resiliensi adalah kemampuan untuk bangkit kembali setelah menghadapi kesulitan, yang sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang. Orang tua dan pendidik harus mendorong anak untuk melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh, bukan sebagai akhir dari segalanya.

Mengembangkan Sikap Pantang Menyerah

Mengajarkan anak untuk tidak takut gagal juga membantu mengembangkan sikap pantang menyerah. Anak-anak yang belajar bahwa kegagalan adalah bagian normal dari proses belajar cenderung lebih berani mencoba hal-hal baru dan mengambil risiko yang sehat. Mereka memahami bahwa setiap kegagalan membawa pelajaran berharga yang dapat digunakan untuk mencapai kesuksesan di masa depan.

Memberikan Dukungan dan Bimbingan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun