Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peran Humaniora dalam Pendidikan Multidisiplin

4 Agustus 2024   09:40 Diperbarui: 4 Agustus 2024   09:44 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Adaptabilitas dan Fleksibilitas: Pendidikan multidisiplin membantu siswa menjadi lebih adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan. Mereka belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu dan menerapkannya dalam situasi yang beragam.

 Institusi Pendidikan yang Berhasil Mengintegrasikan Humaniora dan Ilmu Pengetahuan

Salah satu contoh institusi pendidikan yang berhasil mengintegrasikan humaniora dan ilmu pengetahuan adalah Massachusetts Institute of Technology (MIT). MIT tidak hanya dikenal sebagai salah satu institusi terbaik di bidang STEM, tetapi juga memiliki program-program humaniora yang kuat.

1. Program Comparative Media Studies/Writing (CMS/W): Program ini menggabungkan studi tentang media, teknologi, dan budaya dengan kursus-kursus dalam menulis dan komunikasi. Siswa belajar untuk menganalisis dan mengkritik media dan teknologi dari perspektif humaniora, sambil mengembangkan keterampilan komunikasi yang kuat.

2. MIT Media Lab: Media Lab adalah pusat penelitian interdisipliner yang menggabungkan teknologi, seni, dan desain. Proyek-proyek di Media Lab sering kali melibatkan kolaborasi antara ilmuwan, insinyur, seniman, dan desainer, menghasilkan inovasi yang berdampak luas.

3. Program Ethics and Technology: MIT juga menawarkan kursus dan program yang mengeksplorasi etika dalam teknologi. Siswa diajarkan untuk mempertimbangkan implikasi moral dari inovasi teknologi dan untuk mengembangkan solusi yang bertanggung jawab secara sosial.

Ilustrasi sumber: freepik.com
Ilustrasi sumber: freepik.com
Integrasi humaniora dalam kurikulum STEM adalah langkah penting untuk menciptakan pendidikan multidisiplin yang dapat mengembangkan keterampilan kritis, kreatif, dan kolaboratif. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya menjadi ahli dalam bidang teknis, tetapi juga menjadi individu yang berpikir kritis dan bertanggung jawab secara sosial. Contoh dari MIT menunjukkan bagaimana institusi pendidikan dapat berhasil mengintegrasikan humaniora dan ilmu pengetahuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan inovatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun