Sosial dan Budaya: Implikasi sosial dan budaya dari rendahnya konsumsi ikan dapat berupa hilangnya warisan kuliner tradisional yang berbasis ikan. Selain itu, masyarakat juga bisa kehilangan koneksi dengan kekayaan alam laut yang dimiliki Indonesia.
Strategi dan Solusi
Kebijakan dan Program Pemerintah:Pemerintah dapat mengambil inisiatif untuk meningkatkan konsumsi ikan melalui program subsidi harga, kampanye edukasi, dan promosi kesehatan. Misalnya, program "Gemarikan" (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) yang digalakkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Peran Sektor Swasta:Sektor swasta juga dapat berkontribusi dengan mendukung industri perikanan melalui inovasi produk dan pemasaran. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia.
Peningkatan Infrastruktur:Peningkatan infrastruktur distribusi dan penyimpanan ikan sangat diperlukan untuk memastikan ketersediaan ikan segar di seluruh pelosok Indonesia. Investasi dalam teknologi pendingin dan transportasi yang efisien dapat membantu mengatasi masalah ini.
Edukasi dan Kampanye:Edukasi mengenai manfaat gizi ikan dan cara mengolahnya yang baik harus ditingkatkan melalui kampanye di media massa dan program-program di sekolah. Ini penting untuk mengubah persepsi masyarakat dan meningkatkan minat konsumsi ikan.
Melalui pemahaman yang komprehensif tentang kondisi perikanan dan faktor-faktor yang mempengaruhi daya konsumsi ikan masyarakat Indonesia, diharapkan dapat ditemukan solusi yang efektif untuk meningkatkan konsumsi ikan di Indonesia. Dengan demikian, tidak hanya kesehatan masyarakat yang akan meningkat, tetapi juga kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat di seluruh negeri. Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat memaksimalkan potensi sumber daya lautnya untuk kesejahteraan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H