Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Nature

Inovasi Pertanian Akuaponik di Perkotaan: Menciptakan Pangan Berkelanjutan di Tengah Kota

31 Juli 2024   07:35 Diperbarui: 4 Agustus 2024   10:22 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Sumber:https://www.freepik.com

1. Biaya Awal yang Tinggi:Investasi awal untuk membangun sistem akuaponik bisa cukup mahal. Solusi yang dapat diambil adalah melalui subsidi pemerintah, kerjasama dengan sektor swasta, atau model pendanaan berbasis komunitas.

2. Keterampilan dan Pengetahuan:Operasi akuaponik memerlukan pengetahuan teknis yang cukup kompleks. Pelatihan dan pendidikan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini, dengan menyediakan kursus dan workshop bagi masyarakat yang tertarik.

3. Ketersediaan Sumber Daya:Keterbatasan akses terhadap bahan dan perlengkapan akuaponik bisa menjadi hambatan. Mengembangkan jaringan pemasok lokal dan mendukung inovasi teknologi dapat membantu mengatasi masalah ini.

dok.pribadi
dok.pribadi
Pertanian akuaponik di perkotaan menawarkan solusi inovatif untuk menciptakan pangan berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan pangan di area metropolitan. Dengan efisiensi penggunaan lahan dan air, kontribusi terhadap lingkungan, serta potensi edukatifnya, akuaponik menjadi salah satu strategi penting dalam menghadapi tantangan pertanian perkotaan. 

Melalui dukungan yang tepat dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, inisiatif akuaponik dapat berkembang dan memberikan manfaat yang signifikan bagi ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan di kota-kota Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun