Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Digitalisasi Proses Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah: Inovasi dan Penerapan Teknologi Blockchain untuk Transparansi dan Efisiensi

26 Juli 2024   11:08 Diperbarui: 4 Agustus 2024   10:45 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Sumber: https://www.freepik.com

3. Smart Contracts: Blockchain mendukung penggunaan smart contracts, yaitu kontrak digital yang dieksekusi secara otomatis ketika kondisi tertentu terpenuhi. Ini dapat mengurangi waktu dan biaya administrasi, serta memastikan kepatuhan terhadap ketentuan kontrak.

4. Pengurangan Risiko Korupsi: Dengan semua transaksi dan keputusan yang tercatat secara transparan dalam blockchain, risiko korupsi dapat diminimalkan. Setiap penyimpangan dari prosedur yang ditetapkan dapat dengan mudah diidentifikasi dan ditindaklanjuti.

Contoh Inovasi dan Implementasi

Beberapa negara telah mulai mengadopsi digitalisasi dan blockchain dalam proses pengadaan mereka dengan hasil yang positif. Misalnya:

1. Kolombia: Kolombia telah mengembangkan platform digital yang menggunakan blockchain untuk mengelola kontrak publik. Ini telah meningkatkan transparansi dan mengurangi kasus korupsi dalam pengadaan barang dan jasa.

2. Estonia: Estonia, yang dikenal sebagai salah satu negara terdepan dalam e-government, telah menggunakan teknologi digital untuk mengotomatiskan berbagai proses administrasi, termasuk pengadaan. Ini telah meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas secara signifikan.

3. Australia: Pemerintah Australia telah memulai uji coba blockchain untuk pengadaan publik dengan tujuan meningkatkan transparansi dan mengurangi biaya administrasi.

Digitalisasi proses pengadaan barang dan jasa pemerintah, terutama melalui penerapan teknologi blockchain, menawarkan solusi yang kuat untuk mengatasi tantangan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas. Dengan mengadopsi inovasi digital ini, pemerintah dapat mengurangi potensi korupsi, meningkatkan kepercayaan publik, dan memastikan bahwa dana publik digunakan secara efektif dan efisien. Langkah-langkah menuju digitalisasi yang berhasil memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, serta investasi dalam infrastruktur teknologi dan pelatihan sumber daya manusia. Namun, manfaat jangka panjang dari digitalisasi ini jauh melebihi tantangan yang dihadapi, menciptakan sistem pengadaan yang lebih adil dan transparan bagi semua pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun