Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perbandingan Insentif Mobil Hybrid dengan Kendaraan Listrik Penuh: Mana yang Lebih Efektif?

26 Juli 2024   09:45 Diperbarui: 5 Agustus 2024   15:00 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fokus pada Satu Jenis Kendaraan

Jika tujuan utama adalah pengurangan emisi secara cepat dan signifikan, insentif untuk kendaraan listrik penuh mungkin lebih efektif. EV memiliki potensi untuk menghilangkan emisi kendaraan sepenuhnya jika listrik yang digunakan berasal dari sumber terbarukan. Selain itu, mendorong EV dapat mempercepat pembangunan infrastruktur pengisian daya dan perkembangan teknologi baterai.

Namun, mengingat biaya awal yang tinggi dan tantangan infrastruktur, transisi langsung ke EV mungkin sulit di beberapa daerah. Dalam situasi ini, memberikan insentif untuk mobil hybrid dapat menjadi langkah awal yang realistis. Hybrid dapat berfungsi sebagai jembatan, mengurangi emisi sambil tetap memanfaatkan infrastruktur yang ada.

Memberikan Insentif untuk Kedua Jenis Kendaraan

Memberikan insentif untuk kedua jenis kendaraan bisa menjadi pendekatan yang lebih holistik dan inklusif. Ini memungkinkan transisi bertahap dari mobil konvensional ke mobil hybrid dan akhirnya ke kendaraan listrik penuh. Insentif untuk hybrid dapat membantu mengurangi emisi dalam jangka pendek, sementara insentif untuk EV dapat mendorong pengembangan infrastruktur dan teknologi untuk solusi jangka panjang.

Baik mobil hybrid maupun kendaraan listrik penuh memiliki peran penting dalam transisi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan. Insentif untuk mobil hybrid bisa menjadi langkah awal yang efektif dalam mengurangi emisi dan mempersiapkan pasar untuk transisi ke kendaraan listrik penuh. Di sisi lain, insentif untuk EV penting untuk mendorong pengembangan teknologi masa depan dan infrastruktur pengisian daya. Oleh karena itu, strategi terbaik mungkin adalah kombinasi insentif untuk kedua jenis kendaraan, dengan penekanan yang berbeda tergantung pada kondisi pasar dan infrastruktur lokal. Ini akan memastikan transisi yang lebih mulus dan inklusif menuju masa depan transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun