Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perbandingan Insentif Mobil Hybrid dengan Kendaraan Listrik Penuh: Mana yang Lebih Efektif?

26 Juli 2024   09:45 Diperbarui: 5 Agustus 2024   15:00 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, menghadapi tantangan besar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Salah satu solusi yang diusulkan adalah transisi ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan, seperti mobil hybrid dan kendaraan listrik penuh (electric vehicles/EV). Kedua jenis kendaraan ini menawarkan pengurangan emisi yang signifikan dibandingkan dengan kendaraan bermesin pembakaran internal konvensional. Namun, untuk mendorong adopsi yang lebih luas, pemerintah sering kali memberikan berbagai insentif. Artikel ini akan membandingkan efektivitas insentif untuk mobil hybrid dan kendaraan listrik penuh, serta mengeksplorasi apakah lebih baik bagi pemerintah untuk fokus pada satu jenis kendaraan atau memberikan insentif untuk kedua jenis tersebut.

Insentif untuk Mobil Hybrid

Mobil hybrid menggunakan kombinasi mesin pembakaran internal dan motor listrik untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi. Insentif yang diberikan untuk mobil hybrid biasanya mencakup pengurangan pajak, subsidi langsung, dan insentif non-fiskal seperti pembebasan dari pembatasan lalu lintas.

Keuntungan Insentif untuk Mobil Hybrid

1. Transisi Lebih Mudah: Mobil hybrid dapat menjadi jembatan antara kendaraan bermesin pembakaran internal dan kendaraan listrik penuh. Karena masih menggunakan mesin pembakaran internal, infrastruktur yang ada tetap bisa digunakan.  

2. Pengurangan Emisi: Mobil hybrid dapat mengurangi emisi secara signifikan, meskipun tidak sebesar kendaraan listrik penuh. Ini bisa menjadi langkah awal yang baik menuju pengurangan emisi.

3. Biaya Awal Lebih Rendah: Secara umum, mobil hybrid cenderung lebih murah daripada kendaraan listrik penuh, membuatnya lebih terjangkau bagi konsumen.

Kelemahan Insentif untuk Mobil Hybrid

1. Pengurangan Emisi Terbatas: Meskipun lebih efisien daripada mobil konvensional, mobil hybrid masih menghasilkan emisi karena menggunakan mesin pembakaran internal.

2. Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil: Mobil hybrid masih bergantung pada bahan bakar fosil, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit.

Insentif untuk Kendaraan Listrik Penuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun