Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Larangan dan Dampak Negatif dari Praktik Judi Online bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)

18 Juli 2024   17:07 Diperbarui: 19 Juli 2024   13:35 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia memiliki peran penting dalam menjalankan roda pemerintahan dan melayani masyarakat. Sebagai abdi negara, ASN dituntut untuk menjalankan tugas dengan integritas, profesionalisme, dan menjaga citra baik instansi pemerintah. 

Salah satu ancaman serius terhadap integritas dan profesionalisme ASN adalah praktik judi online. Larangan terhadap praktik ini sangat penting mengingat dampak negatif yang dapat ditimbulkannya, baik terhadap individu ASN maupun terhadap institusi tempat mereka bekerja.

Larangan Judi Online bagi ASN

Larangan judi online bagi ASN diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil menegaskan bahwa ASN dilarang terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan hukum, termasuk judi online. Selain itu, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara juga mengatur bahwa ASN harus menjunjung tinggi etika dan integritas dalam menjalankan tugasnya.

Dampak Negatif Judi Online bagi ASN

1. Penurunan Kinerja dan Produktivitas
Terlibat dalam judi online dapat menyebabkan penurunan kinerja dan produktivitas ASN. Waktu yang seharusnya digunakan untuk bekerja dan melayani masyarakat malah digunakan untuk berjudi. Hal ini dapat mengakibatkan tugas-tugas yang seharusnya diselesaikan tepat waktu menjadi tertunda, sehingga berdampak pada pelayanan publik yang tidak optimal.

2. Masalah Keuangan dan Hutang  
Judi online seringkali menyebabkan masalah keuangan yang serius. ASN yang terjerat judi online bisa mengalami kerugian finansial besar, yang pada gilirannya dapat mendorong mereka untuk mencari pinjaman atau bahkan melakukan tindakan korupsi untuk menutupi kerugian tersebut. Ini dapat merusak integritas dan reputasi ASN serta instansi pemerintah secara keseluruhan.

3. Gangguan Kesehatan Mental
Keterlibatan dalam judi online dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental seperti stres, kecemasan, dan depresi. Ketergantungan pada judi online juga dapat menyebabkan masalah psikologis yang serius, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan ASN.

4. Pelanggaran Hukum dan Etika  
Terlibat dalam judi online merupakan pelanggaran hukum dan etika. ASN yang tertangkap berjudi online dapat dikenai sanksi disiplin, mulai dari teguran hingga pemecatan. Selain itu, ASN yang terlibat dalam judi online juga berpotensi menghadapi proses hukum pidana, yang dapat merusak karir dan kehidupan pribadi mereka.

5. Dampak pada Keluarga dan Lingkungan Sosial
Judi online tidak hanya berdampak pada individu ASN, tetapi juga pada keluarga dan lingkungan sosial mereka. Masalah keuangan dan stres akibat judi online dapat menyebabkan ketegangan dalam keluarga dan merusak hubungan sosial ASN dengan teman dan komunitas mereka.
Larangan terhadap praktik judi online bagi ASN bukanlah tanpa alasan. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh judi online sangat merugikan, baik bagi individu ASN maupun bagi institusi tempat mereka bekerja. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap ASN untuk menjauhi praktik judi online dan menjaga integritas serta profesionalisme dalam menjalankan tugasnya. Dengan demikian, ASN dapat menjalankan perannya sebagai abdi negara yang bertanggung jawab dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun