Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Financial

APBN 2024 : Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pemulihan Ekonomi

17 Juli 2024   09:30 Diperbarui: 19 Juli 2024   13:39 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen vital dalam pengelolaan keuangan negara, yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai berbagai tujuan ekonomi dan sosial. APBN 2024 dirancang dengan visi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pemulihan pasca-pandemi COVID-19. 

Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sambil mengatasi ketidakpastian global dan domestik. Artikel ini akan membahas pertumbuhan dan kinerja APBN 2024, serta berbagai strategi yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut.Latar Belakang APBN 2024

Tahun 2024 menandai periode penting bagi Indonesia dalam upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Meskipun perekonomian telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, tantangan seperti inflasi global, ketidakpastian geopolitik, dan perubahan iklim tetap menjadi perhatian utama. Dalam konteks ini, APBN 2024 dirancang untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan, termasuk peningkatan investasi, penguatan daya saing, dan perlindungan sosial bagi masyarakat.

Prioritas Utama APBN 2024

1. Pemulihan Ekonomi: Salah satu fokus utama APBN 2024 adalah mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk sektor-sektor yang terdampak pandemi, seperti pariwisata, manufaktur, dan UMKM. Insentif fiskal dan kebijakan moneter yang akomodatif diharapkan dapat mempercepat pemulihan sektor-sektor ini.

2. Peningkatan Investasi: Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang, APBN 2024 memberikan prioritas pada peningkatan investasi, baik domestik maupun asing. Pemerintah berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui reformasi regulasi, penyederhanaan birokrasi, dan peningkatan infrastruktur. Proyek infrastruktur strategis, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandara, tetap menjadi fokus utama.

3. Pendidikan dan Kesehatan: Sektor pendidikan dan kesehatan mendapatkan porsi anggaran yang signifikan dalam APBN 2024. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta pelatihan guru. Di sektor kesehatan, fokus utama adalah memperkuat sistem kesehatan nasional, termasuk penyediaan layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.

4. Pembangunan Berkelanjutan: APBN 2024 juga mencerminkan komitmen pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim. Anggaran dialokasikan untuk proyek-proyek energi terbarukan, konservasi lingkungan, dan pengurangan emisi karbon. Pemerintah juga mendorong penggunaan teknologi hijau dan praktik pertanian berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Kinerja APBN 2024

1. Pendapatan Negara: APBN 2024 menargetkan peningkatan pendapatan negara melalui optimalisasi penerimaan pajak dan penerimaan negara bukan pajak. Pemerintah berupaya memperluas basis pajak, meningkatkan kepatuhan wajib pajak, dan mengurangi kebocoran penerimaan. Selain itu, penerimaan dari sektor migas dan pertambangan diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan.

2. Belanja Negara: Belanja negara dalam APBN 2024 difokuskan pada pengeluaran produktif yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi belanja dengan mengurangi pengeluaran yang tidak produktif dan mengalokasikan anggaran secara tepat sasaran.

3. Defisit Anggaran dan Pembiayaan: Meskipun defisit anggaran masih menjadi tantangan, pemerintah berupaya menjaga defisit dalam batas yang aman dan terkendali. Pembiayaan defisit dilakukan melalui penerbitan obligasi negara dan pinjaman luar negeri dengan mempertimbangkan keberlanjutan utang. Pemerintah juga berupaya meningkatkan pengelolaan utang untuk memastikan beban utang tetap terkendali.

Tantangan dan Prospek ke Depan

1. Ketidakpastian Global: Ketidakpastian global, termasuk ketegangan geopolitik dan fluktuasi harga komoditas, dapat mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia. Pemerintah perlu menjaga kebijakan yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan kondisi eksternal.

2. Inflasi dan Stabilitas Harga: Tekanan inflasi akibat kenaikan harga energi dan pangan menjadi tantangan bagi stabilitas ekonomi. Kebijakan moneter yang tepat dan pengelolaan pasokan yang baik diperlukan untuk menjaga stabilitas harga.

3. Struktural: Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, reformasi struktural di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja, perlu terus dilakukan. Pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas birokrasi dan tata kelola untuk mendukung efektivitas kebijakan.

APBN 2024 merupakan instrumen penting dalam upaya pemerintah untuk mencapai pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan fokus pada pemulihan ekonomi, peningkatan investasi, pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan berkelanjutan, APBN 2024 diharapkan dapat menghadirkan perubahan positif bagi perekonomian Indonesia. Namun, keberhasilan APBN 2024 tidak lepas dari tantangan yang harus dihadapi, baik dari aspek domestik maupun global. Dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, Indonesia dapat mencapai tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun