3. Defisit Anggaran dan Pembiayaan: Meskipun defisit anggaran masih menjadi tantangan, pemerintah berupaya menjaga defisit dalam batas yang aman dan terkendali. Pembiayaan defisit dilakukan melalui penerbitan obligasi negara dan pinjaman luar negeri dengan mempertimbangkan keberlanjutan utang. Pemerintah juga berupaya meningkatkan pengelolaan utang untuk memastikan beban utang tetap terkendali.
Tantangan dan Prospek ke Depan
1. Ketidakpastian Global: Ketidakpastian global, termasuk ketegangan geopolitik dan fluktuasi harga komoditas, dapat mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia. Pemerintah perlu menjaga kebijakan yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan kondisi eksternal.
2. Inflasi dan Stabilitas Harga: Tekanan inflasi akibat kenaikan harga energi dan pangan menjadi tantangan bagi stabilitas ekonomi. Kebijakan moneter yang tepat dan pengelolaan pasokan yang baik diperlukan untuk menjaga stabilitas harga.
3. Struktural: Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, reformasi struktural di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja, perlu terus dilakukan. Pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas birokrasi dan tata kelola untuk mendukung efektivitas kebijakan.
APBN 2024 merupakan instrumen penting dalam upaya pemerintah untuk mencapai pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan fokus pada pemulihan ekonomi, peningkatan investasi, pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan berkelanjutan, APBN 2024 diharapkan dapat menghadirkan perubahan positif bagi perekonomian Indonesia. Namun, keberhasilan APBN 2024 tidak lepas dari tantangan yang harus dihadapi, baik dari aspek domestik maupun global. Dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, Indonesia dapat mencapai tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H