Bima Suci tentu saja operasi dilakukan oleh TNI AL.
Nama "Bima Suci" sendiri diambil dari sosok Bima dalam lakon Mahabharata yang melambangkan keberanian, keteguhan hati, ketaatan, dan kejujuran. Bima mengajarkan kesetaraan dan hanya berlutut sekali, yaitu kepada Dewaruci yang sangat dihormatinya.
Dengan segala kemudahan dan fasilitas yang dimilikinya, KRI Bima Suci bukan hanya kapal latih; ia adalah rumah di laut bagi mereka yang menyongsong masa depan maritim Indonesia. Sebuah perjalanan panjang telah dimulai, dan KRI Bima Suci siap menjadi saksi setia dalam melahirkan generasi penerus yang siap mengarungi lautan kehidupan.
Etape Pertama
Sebuah pagi yang cerah di Dermaga Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, menjadi saksi kedatangan KRI Bima Suci, sebuah kapal latih tiang tinggi yang membawa kehangatan dan semangat. Komandan Letkol Laut (P) M. Sati Lubis, pemimpin Satuan Tugas (Satgas) Kartika Jala Krida (KJK) 2023, memimpin rombongan yang disambut hangat oleh Komandan Lantamal IV Batam, Laksma TNI Kemas M. Ikwan Madani, pada Kamis, 6 April 2023.
Batam menjadi saksi pertama dari perjalanan KRI Bima Suci, yang akan membawa keindahan Indonesia menyapa dunia. Rute perjalanan pelayaran ini membentang dari Surabaya, Batam, Sri Lanka, Oman, Arab Saudi, Mesir, Algeria, Prancis, Belanda, Inggris, Norwegia, Skotlandia, Jerman, Spanyol, Tunisia, Mesir, Arab Saudi, India, hingga Belawan, sebelum kembali lagi ke Pangkalan Surabaya dengan menempuh jarak sejauh 25.869 Nm.
Komandan KRI Bima Suci, Letkol Laut (P) M. Sati Lubis, dengan penuh semangat menyampaikan, "KRI Bima Suci memiliki 3 misi utama dalam pelayarannya, yaitu diplomasi kepada negara-negara yang dikunjungi, mengenalkan budaya bangsa Indonesia dengan menampilkan kesenian, dan juga sebagai kapal layar latih Taruna AAL untuk mempraktekkan pelajaran yang telah diterima Taruna selama di akademi."
KRI Bima Suci juga melibatkan diri dalam berbagai kegiatan di Batam. Mulai dari melakukan bekal ulang hingga mengadakan open ship yang berlangsung mulai dari tanggal 6 April hingga 9 April. Momen ini menjadi kesempatan bagi masyarakat lokal untuk merasakan atmosfer kapal dan mengenal lebih dekat para pelayar yang membawa nama baik Indonesia di dunia internasional.
Diplomasi Budaya Mencuri Hati