Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Siasat Membuat Buku Puisi Agar Laris

19 Mei 2017   10:29 Diperbarui: 19 Mei 2017   10:45 7359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satunya adalah buku karya Panji Ramadhan yang memiliki akun Melody Dalam Puisi di Instagram.  Bukunya dalam sesi pre-order saja berhasil terjual 5.000 eksemplar. Sudah angka yang hebat untuk buku jenis apapun di Indonesia.

Kenyataan ini membuat saya sebagai seorang editor ingin meraih keajaiban juga dari buku kumpulan puisi. Awal tahun ini, tim saya berhasil mendapatkan naskah kumpulan puisi karya Prilly Latuconsina. Februari lalu kami menerbitkan dengan judul 5 detik dan Rasa Rindu. Pada sesi pre-order, hampir 1.000 orang yang membeli. Lalu, buku itu sudah cetak ulang ketiga dalam waktu dua bulan saja.

Minggu lalu saya melihat beberapa remaja asyik membaca dan membahas buku kumpulan puisi karya penulis novel Tere Liye bertajuk, Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta.Saya tersenyum.  Jika sebuah buku sudah dibicarakan di kalangan remaja, artinya buku itu sudah sukses di pasaran.

Jangan Menyerah

Ada saja cibiran orang ketika buku kumpulan puisi laris di toko buku. Buku Aan Mansyur dibilang mendompleng film laris. Padahal, bagaimana mungkin produser film itu akan menggaet  Aan Mansyur jika sebelumnya tidak tahu kualitas karyanya, bukan?

Buku Prilly laris dianggap karena dia seorang artis dengan banyak followers di Instagram. Padahal, banyak sekali artis di Indonesia dan follower Instagramnya lebih banyak dari pada Prilly.  Tapi saya tidak yakin mereka bisa menulis puisi seperti Prilly, dan bahkan mencetak angka penjualan yang tinggi dalam waktu singkat.

Toh, Panji Ramadhan tidak digaet produser film dan bukan artis pun bisa menghasilkan karya yang laris. Tentu saja dengan upaya yang pantang menyerah. Langkah Panji ini bukanlah hal yang gampang diolakukan. Dia membuat video-video puisi dengan apik, membuat viral, mengumpulkan followers dari puluhan hingga akhirnya lebih dari satu juta.  Mampukah para penyair muda melakukan hal ini?

Dalam beberapa forum yang saya isi tentang kepenulisan, saya berulang kali berkoar-koar, agar para penulis (termasuk penulis puisi) agar menyasar juga media sosial untuk membranding diri. Karya mereka bisa ditampilkan agar khalayak makin mengenal. Cara mengemas karya mereka juga harus serius dan beragam sehingga netizen dengan senang hati menyebarkannya.

Beberapa mengikuti  saran saya, tapi hampir semuanya patah arang. Padahal salah satu kunci untuk sukses adalah pantang menyerah. Itu yang saya yakini.

Berikut saya sarankan beberapa langkah untuk penyair (terutama yang muda) agar bisa menerbitkan buku kumpulan puisinya dan laris.

Pertama, buatlah karya puisi yang berkualitas. Tidak ada salahnya melihat jenis puisi yang disukai pembaca. Untuk saat ini, puisi yang disukai adalah yang bisa bikin baper (terbawa perasaan).  Puisi-puisi pendek sejenis epigram, bisa dibuat untuk media sosial seperti Twitter atau Instagram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun