Â
[caption caption="Presiden Joko Widodo berbincang santai dengan para Kompasianer. (Foto. Sekneg)"][/caption]
Mas Aldy dari Kompasiana menelepon saya ketika saya sedang berada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (11/12), sekitar 10.29. Saya sempat tidak mengangkatnya karena saya sedang berada di acara puncak Akademi Remaja Kreatif Indonesia (ARKI) yang saya ketuai. Menteri Anies Baswedan pun sudah  hadir di lokasi. Lantaran ada satu miskol sebelumnya, dan nomor depan yang saya tahu itu dari Kompas group, saya pun berjalan ke luar aula menerimanya. Siapa tahu saya diajak syuting lagi di Kompas TV kayak sebelumnya.
Ternyata Infonya singkat dari Mas Aldy, saya diajak ikut makan siang ke Istana Negara bersama Kompasianer lainnya. Saya diminta mengeja nama saya yang tepat sesuai KTP, lalu karena saya belum mendaftar hadir di Kompasianival, diminta segera daftar. Dan yang paling saya ingat sampai menancap di memori, saya diminta memakai batik dan sepatu formal. Saya sanggupi saja biar cepat karena saya sedang memegang acara berlingkup nasional.
Sesungguhnya saya berada di Jakarta sejak Rabu lantaran kegiatan ARKI. Persediaan pakaian saya terbatas hanya untuk ARKI. Termasuk kemeja batik pun hanya bawa satu yang saya pakai di acara puncak ARKI. Untuk mengatasinya saya langsung berpikir beberapa cara. Satu, minta tolong isteri saya paketkan kemeja batik dari Bandung via travel. Tapi saya kasihan isteri saya sudah repot antar jemput anak saya UAS selama seminggu. Kedua, saya putuskan membeli saja di mall terdekat dengan hotel yakni Central Park atau Slipi Jaya. Nyatanya, saya masih harus menangani acara perpisahan peserta ARKI hingga larut malam jadi tak bisa ke luar hotel. Ketiga, saya cari pinjaman. Tapi ternyata tak dapat. Alhasil, saya putuskan memakai batik yang saya pakai bertemu Pak Anies saja.
Keputusan itu ternyata tak bertahan lama. Tiba-tiba di group whats app, terjadi diskusi menarik soal kemeja batik. Termasuk informasi kemeja batik lengan panjang. Saya langsung tepok jidat, pipi, pantat dan semua yang bisa ditepok. Saya tidak punya. Dan pada tengah malam, mall mana yang buka?
Saya pasrah. Mungkin memang belum waktunya untuk makan siang dengan Jokowi.
Â
Berburu Batik
[caption caption="Berburu batik di Pasar Kebayoran Lama. (Foto: Benny Rhamdani)"]
Lepas shalat subuh, entah peri jenis apa yang memberi ide kepada saya untuk browsing, mencari infomasi pasar yang buka pagi hari. Akhirnya saya temukan artikel tentang Pasar Kebayoran Lama yang buka sejak subuh malah. Pasar tradisional. Well, batik kan tradisional, jadi beli di pasar tradisional juga nggak apa-apa, kan?