Pada tahun 1985, penghuni Lapas Banceuy yang kebanyakan tahanan Narkoba dipindahkan ke Lapas Kebon Waru di Jalan Jakarta, Bandung. Perlahan, sebutan Penjara Banceuy pun hilang. Apalagi penjara di Banceuy kemudian dirobohkan menjadi pusat perkantoran dan perbelanjaan bernama Banceuy Permai. Kawasan Banceuy sendiri kemudian lebh dikenal sebagai pusat elektronik, semacam Glodok-nya orang Bandung.
Saya sempat menyaksikan betapa Banceuy Permai pada akhirnya seperti ‘kena kutukan’ sebagai pusat perbelanjaan yang tidak pernah bisa bertahan lama. Masih ingat ketika Banceuy Permai akhirnya bangkrut, meskipun sudah ada sebuah department store ternama. Setelah itu, dijadikan pusat penjualan baju bekas yang dikenal dengan istialah ‘Cimol’. Tapi itu pun tak bertahan lama. Terakhir, saya sempat juga melihat bangunan itu berubah menjadi pusat penjualan oleh-oleh haji ala Tanah Abang. Lagi-lagi tak bertahan lam, kemudian bangkrut.
Menurut  Haryoto Kunto, penulis buku Wajah Bandung Tempo Doeloe, area bekas penjara Banceuy tersebut masuk wilayah mistis yang disebut Sumur Bandung.  Termasuk juga kawasan bekas gedung Miramar dan Palaguna yang kini dihancurkan. Konon, kawasan Sumur Bandung tidak cocok untuk perniagaan karena akan mendatangkan kebangkrutan. Lebih pas untuk perkantoran ataupun sosial.
Entah benar atau tidak, kadang saya merasa diuntungkan dengan adanya mitos tersebut. Karena jadinya saya masih bisa melihat jejak sejarah Soekarno di sana, yakni satu sel bekas Soekarno dan salah satu bagian menara pengawas. Bagian menara terlihat dari pinggir Jalan Banceuy. Sedikit masuk ke dalam, kita akan menemukan area kecil berbentuk monument setengah terbuka sel tahanan nomor 5. Agak unik juga sebab berada di deretan tempat parkir dan himpitan dua bangunan tinggi.
[caption caption="Banyak hal yang bisa dipelajari dari Soekarno ketika di Bandung. (Foto: Benny)"]
Di area monumen, pengunjung bisa membaca jejak sejarah Soekarno dalam merintis pergerakan kemerdekaan RI, juga tentunya sel asli berisi barang mock-up yang dulu pernah ada saat Soekarno di dalamnya.
Di masa walikota Ridwan Kamil, monument ini tampak lebih menarik untuk dikunjungi ketimbang tahun-tahun sebelumnya yang kerap jadi tempat menjemur pakaian. Apalagi monument ini juga merupakan bagian dari kawasan 60 tahun Konferensi Asia Afrika yang baru lalu.
^_^
Tulisan ini merupakan rangkaian kado ulangtahun Bandung  dengan hashtag #BandungThroughMyEyes Silakan bagi warga Bandung lainnya yang ingin menggunakan hashtag tersebut.. InsyaAllah, saya posting tetntang Bandung setiap hari selama satu bulan penuh.
Hari Lahir Kota Bandung adalah 25 September 1810.
Â