![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/07/23/bni-2-55b0b9a9337a6111075576e6.jpg?v=400&t=o?t=o&v=555)
Tak terasa, waktu lomba penulisan pun berakhir dengan cepat. Ratusan naskah lomba pun sudah terkumpul. Saya kemudian harus bertugas menjadi juri, bersama dua juri lainnya, yakni Sri Izzati dan penulis Clara Ng. Dan lagi-lagi ini bukan pekerjaan mudah. Karena kami hampir terkena deadlock. Sulit sekali menentukan pemenang karena ada beberapa naskah cerita yang memiliki keunggulan yang setara. Setelah menilai ulang akhirnya keluar juga susunan pemenang lomba. Berakhir? Belum.
Akhir dari rangkaian program KKPK bersama BNI Taplus Anak terjadi pada hari Minggu, 19 Oktober 2014. Saat dilakukan launching buku KKPK Spesial BNI Taplus Anak berjudul Sejuta Bibit Impian di Gramedia Matraman, Jakarta Pusat. Setidaknya 20 anak yang karyanya masuk ke dalam buku itu terlihat matanya berbinar senang. Impian mereka menjadi penulis yang bisa menerbitkan buku tercapai juga. Bibit-bibit penulis cilik ini semoga kelak terus tumbuh dan menginspirasi anak-anak lainnya.
Seperti yang ditulis oleh Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Gatot M. Suwondo di kata pengantar buku KKPK Sejuta Bibit Impian, “Semoga bisa memberi inspirasi kepada seluruh anak Indonesia untuk terus mengasah bakat yang dimiliki.”
Terima kasih BNI, yang telah memberi apresiasi kepada nasabah ciliknya yang memiliki bakat menulis dan ingin menjadi penulis terkenal. Semoga ini bukan yang terakhir.
*Kado Hari Anak Nasional, 23 Juli 2015