Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Seni Benjang Meriahkan Pesta Rakyat Sambut 60 Tahun KAA

24 April 2015   14:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:43 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_412411" align="aligncenter" width="461" caption="Pesta Rakyat digelar Warga Kecamatan Cinambo, Bandung, sambut keriaan 60 tahun Konferensi Asia Afrika. (foto: Benny)"][/caption]

Kemeriahan perhelatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), tak hanya berpusat di sekitar Gedung Merdeka, Bandung. Hari ini, Jumat 24 April,  di sejumlah sudut di 30 kecamatan yang tersebar di kota Bandung juga bisa diketemukan kemeriahan pesta rakyat. Termasuk di Kecamatan Cinambo.

Pagi ini, saya melihat arak-arakan seni benjang yang melibatkan puluhan orang di jalan depan kantor. Suara musik yang dikumandangkan arak-arakan tak hanya menarik perhatian masyarakat, tapi juga karyawan beberapa perusahaan yang kebanyakan memang tidak diliburkan.

Selain Angklung,  Kota Bandung memiliki seni benjang yang menjadi kebanggaan budaya Sunda secara umum. Sayangnya sedikit orang yang mengenal seni satu ini.

[caption id="attachment_412414" align="aligncenter" width="553" caption="Seni Benjang ramaikan Pesta Rakyat. (foto: Benny)"]

14298613701418567670
14298613701418567670
[/caption]

Benjang  merupakan kesenian yang hidup di daerah bandung Timur. Seni arak-arakan ini menampilkan ibingan (tarian) layaknya gerak pencak silat, kadang ada pula pertunjukan mirip gulat bebas.  Tentu saja gerakan ibingan disertai musik.  Instrumen yang dipakai adalah terebang, kendang, bedug, tarompet dan kecrek. Lagu-lagu yang dibawakan di antaranya: Kembang Beureum, Sorong Dayung, dan Renggong Gancang.

Dalam perkembangannya, pertunjukan benjang dilengkapi dengan kesenian lain seperti badudan, kuda lumping, bangbarongan, dan topeng benjang.  Seperti yang saya lihat pagi ini. Banyak juga anak-anak yang mengekor arak-arakan benjang ini. Mereka tampak antusias mengikuti iringan musik, ikut menari atau menggoda topeng benjang yang diarak.

Sayangnya, kali ini saya tidak bisa melihat gulat benjang yang khas itu. Karena seni benjang kali ini bersifat arak-arakan. Lain halnya jika diam di satu lapangan atau tanah kosong, biasanya kita bisa melihat adu gulat yang menarik.

Konon, nama benjang sudah dikenal oleh masyarakat sejak tahun 1820. Tokoh benjang yang terkenal  adalah H. Hayat dan Wiranta.  Seni  arak-arakan  seperti benjang ini juga bisa ditemukan di Aceh disebut Gedou – gedou, Tapanuli  (Marsurangut), Rembang  (Atol), Jawa Timur ( Patrol), Banjarmasin (Bahempas), dan Bugis ( Sirroto)

[caption id="attachment_412420" align="aligncenter" width="461" caption="Alat musik benjang yang unik terdiri dari terebang, kendang, bedug, tarompet dan kecrek. (foto:Benny)"]

1429861902301992246
1429861902301992246
[/caption]

Biasanya saya menemumukan seni benjang  di saat ada hajatan anak-anak sunatan dan di perhelatan tahunan seperti Festival Ujungberung yang jadwalnya biasa juga terdapat di website IndonesiaTravel.  Jadi, saya benar-benar tertarik ketika seni ini muncul justru untuk meramaikan pesta rakyat menyambut keriaan 60 tahun KAA.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun