Setelah urusan dengan penulis Izzati, kami harus bertemu penulis lainnya, Pidi Baiq, di sebuah kantin. Tulisannya di blog tengah kami garap. Kami bertemu untuk brain storming naskah-naskah buku berikutnya. Menurut saya, amat penting editor memiliki hubungan harmonis dengan penulisnya. Karenanya chemistry harus dibangun dengan berbagai cara.
[caption id="attachment_318074" align="aligncenter" width="403" caption="Brainstorming di tempat santai dengan penulis untuk naskah-naskah berikutnya juga harus dikerjakan editor. (dokpri)"]
![1390626204741999463](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/552999f96ea8348f228b4569.jpeg?t=o&v=555)
...
Nah begitulah, teman. Pekerjaan editor buku nggak cuman melototin naskah. Sering kali kami harus memasang paku di kursi, agar juga berada di lapangan.