[caption id="attachment_318539" align="aligncenter" width="338" caption="Jai Ho, diperankan Salman Khan dan Daisy Shah. (foto: Eros)"][/caption]
Akhir pekan kemarin saya habiskan bersama keluarga nonton film berbahasa Hindi Jai Ho di biskop TSM XXI, Bandung. Film ini bercerita tentang kelompok politisi busuk, duet polisi carmuk, dan mantan tentara yang berjuang menebar kebaikan bernama Jai Agnihotri. Jai berpendapat, jika seseorang merasa ditolong olehnya, tak perlu berterima kasih. "Buatlah kebaikan kepada tiga orang, lalu katakan hal yang sama seperti yang aku katakan ini kepadanya," ucap Jai.
Cerita bermula dari sekelompok begundal yang berusaha menculik seorang gadis. Jai diminta ibunya menyelamatkan gadis yang masih kerabatnya itu. Kelompok begundal itu dihajar oleh Jai. Tapi mereka masih menyimpan dendam.
Cerita berikutnya adalah perkenalan Jai dengan gadis cacat kedua lengannya di tempat adiknya, Geeta, mengajar. Jai membantu gadis cacat itu menulis jawaban di saat ujian karena kakanya tak bisa datang. Namun hari berikutnya sang gadis cacat kebingungan. Kakak gadis yang mestinya datang terjebak macet. Jai pun demikian. Tahukah yang menjadi penyebab macet? Rombongan pengawal hendak lewat membawa puteri seorang menteri. Dan di dalam mobil, si puteri itu cekikikkan sambil menelepon seseorang. tak peduli rakyat menahan geram.
Gadis cacat itu gagal mengerjakan ujian. Dia sudah berusaha minta semua orang membantunya. Tapi nihil. Setelah waktu ujian habis, gadis itu memilih bunuh diri. Bertepatan dengan Jai dan kakaknya tiba di kampus. Di sinilah Jai mulai merencanakan pesan kebaikan berantai itu.
Cerita kemudian mengalir menghadirkan beberapa potongan kisah yang kemudian mengarah  kepada satu tokoh jahat, Menteri Dashrat Singh. Jai pun harus berhadapan dengannya. Tidak mudah karena Dashrat Singh memiliki pengikut setia. Akhirnya, pesan kebaikan berantai yang dicetuskan Jai berbuah hasil. Banyak yang kemudian mendukung aksinya melawan Dashrat Singh @@@ Sebagai penggemar aktor Salman Khan, saya paling nggak bisa obyektif menilai film garapan sutradara Sohail Khan ini. Saya tak pernah menanamkan harapan apa-apa dengan akting atau kualitas filmnya secara keseluruhan. Bisa duduk dan melihat filmnya saja sudah menghibur saya.
Sekadar catatan kecil saja sih saya bisa memberi  empat  poin:
1. Â Tak seperti film-film Salman Khan sebelumnya, aktris pasangannya kali ini benar-benar hanya seperti tempelan. Mungkin porsinya memang hanya untuk pemanis di adegan menyanyi dan humor. Tak heran bila peran itu jatuh ke pendatang baru Daisy Shah.
2. Bagi penggemar film Bolywood berbau romance harus tahu sebelumnya bahwa ini film action.  Kalaupun ada adegan romance, masih  kurang chemistry-nya.
3. Hadirnya bintang-bintang top 90'an  sebagai cameo di film ini juga bisa mengobati rasa kangen saya ketika masa-masa saya keranjingan Bollywood. Tak hanya Tabu yang berperan sebagai Geeta, tapi juga Aditya Pancholi, Sunil Shetty dan masih banyak lagi.
4. Walaupun bergenre action ala Bollywood, film ini menanamkan pesan kebaikan yang bisa ditiru dengan mudah.
Salam tiga jari. Jai ho!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H