Seorang suami yang sudah kebelet terus merayu isterinya yang justru sedang malas bercumbu.
"Maaf, Pa. Mama lagi datang bulan," tolak isterinya memberi alasan.
"Kan bisa lewat belakang," kata suaminya keukeuh.
"Maaf, Pa. Lagi ambeien. Nggak boleh sama dokter," tolak isterinya.
"Ah, Mama. Okelah, Mama bilang datang bulan dan ambeien. Tapi awas ya, kalo Mama bilang lagi sariawan!" kata suami kalap sambil menurunkan sarungnya.
***
Candaan di atas beberapa kali saya dengar saat mengadu lelucon vulgar di antara pria. Yang menarik buat saya, entah mengapa sering sekali sariawan dihubungkan dengan aktivitas seks oral. Bahkan, jika ada teman pria atau wanita yang tiba-tiba bilang sedang sariawan, langsung saja keluar celetukan. "Makanya jangan keseringan ...." Tak ada terusannya, tapi semua mengerti arah kalimat tersebut.
Dulu, ketika menjadi relawan konselor untuk penyakit menular, saya pernah menanyakan kepada dokter ahli tentang hubungan seks oral dan sariawan. Keterangannya cukup mengejutkan.
Pelaku seks oral memang bisa saja kemudian muncul sariawan apalagi bila disertai rasa mulut lebih kering dari biasanya. Bahkan bila sering terjadi bisa terjadi radang. Gejala yang dalam istilah kesehatannya disebut canker sores itu  umumnya diikuti sariawan , dan sama sekali bukan tanda-tanda penyakit seks menular.  Tapi katanya, jangan terlalu khawatir. Karena biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Disarankan untuk lebih banyak  minum air putih.
Namun jika sariawan itu menimbulkan bintik-bintik merah di sekitar bibir dan ujung dalam mulut ke arah tenggorokan bisa jadi disebabkan oleh virus herpes simpleks.  Jika itu terjadi, sebaiknya kegiatan  seks oral stop dulu  sampai  mendapat diagnosa medis yang benar.
***
Sariawan aja sudah menderita. Apalagi ditambah penyakit lainnya. Cari yang aman-aman saja deh mendingan. Yang pasti saya sendiri jarang sekali sariawan. Terutama sejak rutin mengonsumsi madu dan herbal.
Kalau pun ada sariawan (biasanya karena stres), saya biasanya cukup oleskan madu dan banyak minum air putih, lalu hentikan segala aktivitas yang membuat kesehatan drop alias banyak istirahat. Bisa juga ditambah mengonsumsi Kuldon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H