[caption id="attachment_340262" align="aligncenter" width="512" caption="mengisi liburan dengan hal positif"][/caption]
Hampir 40 anak yang duduk di bangku SD dan SMP berkumpul mengikuti acara Theatre (The Author Adventure) pada 29 Mei hingga 1 Juni lalu. Para peserta yang sebagian besar adalah penulis belia itu sangat antusias mengikuti acara yang digagas Penerbit DAR! Mizan dan Bank BNI.
Musim liburan sekolah memang belum tiba, tapi saat itu adalah pekan yang penuh dengan tanggal merah dan masa tenang menjelang ujian kenaikan kelas. Anak-anak dari Banda Aceh, Jambi, Lampung, Pulau Jawa, hingga Singapur memilih ikut kegiatan Theatre yang sudah berbulan-bulan dipublikasikan. Sebanyak 20 peserta merupakan para finalis lomba menulis Taplus Anak Bank BNI. Selebihnya adalah peserta yang merogoh koceknya untuk bergabung di Theatre.
Theatre sendiri dikonsep menyerupai writer camp. Jadi, para peserta menginap di Wisma Pussenif, Bandung. Selama di kamp, mereka mendapat aneka wejangan. Pada hari pertama, saya sebagai editor in chief Penerbit DAR! Mizan memberikan materi seputar penerbitan buku. Di sana saya banyak membocorkan tips-tips agar mudah menembus penerbit. Peserta Theatre juga diajak melihat kantor penerbit dan proses pencetakan buku.
Masih di hari pertama, sore harinya  peserta mendapat bekal cara mengolah ide dari penulis Sri Izzati. Izzati adalah pelopor penulis cilik yang kini tercatat sebagai mahasiswi Psikologi Universitas Indonesia. Berdasarkan pengalamannya, Izzati berbagi cara mudah menemukan ide lalu mengolahnya menjadi ide yang menarik.
[caption id="attachment_340263" align="aligncenter" width="512" caption="Belajar menulis cerita lucu dari pakarnya, Boim Lebon."]
Pada hari kedua, mereka mendapat bekal cara membuat cerita menjadi lucu dari penulis Boim Lebon. Penulis yang menulis seri Lupus bareng Hilman ini tak hanya lucu dalam menulis, tapi juga memberi materi lho. Semua peserta tak henti tergelak sepanjang pelajarannya. Diharapkan, setelah ini semua peserta mampu memberi bumbu komedi dalam jenis cerita apapun yang mereka tulis.
Pada hari ketiga, peserta mendapat materi cara membuat komik. Ya, ternyata para penulis belia ini pun sangat ingin punya keahlian menggambar. Ini dilihat dari antusias mereka mengikuti semua petunjuk dari pemateri yakni Greg Boudin (salah satu komikus The Muslim Show). Komikus asal Prancis itu tampak senang melihat keseriusan peserta belajar komik.
[caption id="attachment_340264" align="alignnone" width="448" caption="Belajar ngomik dari komikus Prancis, Greg Bouldin"]
Selain belajar menulis, mereka pun diajak berkunjung ke Museum Iptek di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung. Â Dengan pembekalan tersebut, mereka diharapkan mampu mendapat ide tulisan terkait dengan Iptek. Malam harinya, mereka diajak bermain jurit malam untuk melatih kepekaan mereka menangkap suasana horor dan menegangkan. Dengan begitu mereka bisa menulis deskripsi dan narasi dengan baik saat menulis ceita horor yang saat ini sedang ngetren.
Keisya, 9 tahun, mengaku puas dengan acara tersebut. "Dia tak henti-hentinya bercerita tentang pengalaman barunya," tutur Fitria Cakrawati, ibunda Kesya.