[caption id="attachment_342119" align="aligncenter" width="511" caption="Ini dia Tokyo Banana aneka rasa dan warna."][/caption]
Belum lama ini, saya bercerita kepada teman-teman di kantor tentang sebuah cake yang sedang hit di Bandung. Namanya Tokyo Banana. Kebetulan, saya baru saja bertandang ke toko dan dapur pembuatannya. Seorang teman yang penggemar berat kuliner Jepang langsung protes.
"Kenapa namanya Tokyo Banana? Itu kan brand terkenal di Jepang," tanya teman saya.
Di Facebook pun demikian. Seorang teman yang pernah diberikan oleh-oleh  dari Jepang menyebutkan, Tokyo Banana merupakan brand cake di Jepang yang sangat terkenal.
Ketika  saya telusuri di Twitter, ternyata penamaan Tokyo Banana juga mengundang pertanyaan. Silakan dilihat saja di bawah ini.
[caption id="attachment_342123" align="aligncenter" width="597" caption="Penjelasan nama Tokyo Banana dari Indonesia"]
Mudah-mudahan jawaban tersebut memang benar adanya, sehingga tidak ada permasalahan hukum di kemudian hari.
Bagi yang belum kenal, Tokyo Banana adalah cake sponge berbentuk seperti  pisang yang di dalamnya berisi fla pisang. Tapi belakangan isi dan warna pun berkembang mengikuti selera, seperti strawberry, cokelat, keju, melon, dan lainnya. Tapi bentuknya tetap pisang. Saya sendiri baru mengetahuinya belum lama ini. Lantaran kian banyak penggemar kuliner yang membicarakannya, saya pun menyambangi Tokyo Banana di Bandung. Kebetulan sekali letak Tokyo Banana di Bandung sangat dekat dengan tempat tinggal saya.
Tidak sulit untuk menemukan tempat penjualan Tokyo Banana di kawasan Margahayu ini. Begitu masuk komplek tersebut tinggal lurus terus, sampai nanti akan melihat rumah dengan spanduk Tokyo Banana di sisi kanan.
[caption id="attachment_342118" align="aligncenter" width="502" caption="Dapur Tokyo Banana"]
Rumah itu masih tampak baru ditempati karena segalanya masih kosong. Seorang pria kemudian keluar dan menyambut kami ramah. Setelah saya bertanya informasi seputar produk Tokyo Banana, saya diizinkan untuk masuk dapur. Ternyata ada beberapa anak muda tengah berkreasi membuat Tokyo Banana. Beberapa tampak sibuk mengantar pesanan.
Akhirnya saya memutuskan untuk membeli satu box dulu yang berisi campuran rasa. Begitu saya merasakannya, akhirnya saya bisa memutuskan, rasa original dan melon adalah favorit saya.
Saya pun mencari-cari siapa pemilik usaha ini. Ternyata seorang entrepreuneur muda bernama Riezka Rahmatiana yang sebelumnya berkecimpung dalam bisnis penganan, yakni pisang ijo. Selama ini, orang sudah mengenal pisang ijo. Banyak pelanggannya yang meminta dibuatkan kudapan yang lebih praktis tanpa es seperti pisang ijo itu. Oleh karena itu, Riezka pun membuat Tokyo Banana.
Riezka memulai usahany sejak Oktober 2013 dengan modal  Rp500.000. untuk kebutuhan bahan baku. Agar lebih unggul dari produk sejenis lainya Rizka menciptakan enam varian rasa, yaitu melon, stroberi, durian, cokelat, vanila, dan pisang ambon. Keenam rasa ini dihasilkan dari fla dan pasta makanan.
[caption id="attachment_342113" align="aligncenter" width="512" caption="Tokyo Banana versi Bandung"]
Dalam waktu 3 bulan saja, produk Riezka bisa memikat konsumen. Jika awalnya Riezka hanya bisa menjual 20 kotak, pada awal 2014 dia berhasil menjual sekitar 100 kotak dalam sehari. Tokyo Banana dibanderol Rp40.000 per kotak berisi 6 cake. Harga stauan tentunya lebih mahal.
Tokyo Banana pun menggaet reseller untuk mendongkrak penjualannya. Ketika saya berkunjung pun saya ditawari. Sayangnya formulir sedang habis. Jadi saya menjajal saja dulu seadanya. Ketika di test di laman Facebook saya dan isteri saya, ternyata banyak orang yang tertarik dan ingin membeli.
(foto2: dokpri)
[caption id="attachment_342121" align="aligncenter" width="360" caption="Tokyo Banana versi Jepang. (foto: Oshirin)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H