Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kurang Gerak? Jogging Yuk

28 November 2014   18:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:36 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_378846" align="aligncenter" width="430" caption="Kurang gerak? Saya pilih jogging. (foto: Benny Rhamdani)"][/caption]

Sejak putra saya mengikuti klab basket, saya punya kegiatan rutin menjemputnya sepulang kerja ke lapangan basket Saparua, Bandung. Jam latihan yang tidak menentu usainya, kadang bikin bete saya menunggu. Sementara saya lihat orangtua lain sibuk ngerumpi atau bermain gadget di pinggir lapangan menunggu jadwal latihan putra putri mereka usai.

Sejatinya saya bukan perumpi yang baik, jadi saya tidak terlalu suka ngerumpi. Duduk berlama-lama main gadget di bangku tembok yang keras juga bukan hal meneyangkan. Diam bengong juga jelas bukan kesukaan saya.

Hari berikutnya saya menghabiskan waktu dengan hunting foto aktivitas di lingkungan Lapangan Olahraga Saparua. Cukup mengasyikkan.

Setelah berhari-hari melakukan hal yang sama saya bosan juga, lalu berpikir," Mengapa saya tidak olahraga saja sekalian,padahal sudah berada di lingkungan olahraga?"

Akhirnya, saya putuskan untuk jogging saja. Setiap jadwal menjemput, Selasa dan Kamis, saya selalu siapkan perlengkapan jogging di mobil. Pulang kerja saya langsung ke jogging track Saprua untuk berlari santai. Mulanya hanya kuat 4-5 keliling. Lama kelamaan saya bisa menghabiskan waktu hampir satu jam membakar kalori di jogging track Saparua, bahkan sampai malam hari.

Lama kelamaan karena merasa kurang, saya menambah jadwal jogging setiap pagi di rumah. Sekarang, saya jadi keasyikan jogging. Saat dinas ke luar kota dan menginap di hotel, saya selalu membawa perlengkapan jogging. Daripada saya bengong di kamar hotel, lebih baik lari di sekitar hotel atau di atas treadmill ruang gym hotel.

Manfaat Jogging

Jika membaca manfaat jogging di Internet,  begitu banyak hal yang menjanjikan dan terlalu  PHP (pemberi harapan palsu)  untuk orang-orang yang tidak terlau sabar seperti saya. Abaikan keinginan turun berat badan, kalau tetap makan sembarangan. Lupakan napas menjadi lebih kuat, kalau tetap mengisap tembakau.

Fakta yang saya rasakan langsung setelah lima bulan rutin jogging adalah:

1. Secara spontan berhenti merokok. Buat apa saya jogging jika masih merokok? Berada di lingkungan yang sehat seperti di arena olahraga juga menjauhkan saya dari pikiran ingin merokok. Sekarang, dengan berhenti merokok disertai jogging, saya merasakan napas saya tidak cepat ngos-ngosan kalau berjalan jauh.

2. Apakah berat badan saya turun?  Secara siginifikan belum, karena masih terlalu dini. Tapi saya mulai melakukan hal-hal penting dalam melakukan sarapan sehat. Saya juga lebih banyak mengonsumsi air putih ketimbang yang berwarna maupun yang berasa. Saya mulai menahan diri mengonsumsi makan-makanan yang  bersiko untuk pria seusia saya. Saya lebih fokus pada kesehatan, turun berat badan itu bonus.

3. Secara fisik, saya merasakan persendian tulang yang biasanya cepat pegal-pegal jika dinas luar kota, relatif lebih  fit sekarang.

4. Pikiran lebih tenang karena saat jogging saya biasanya memasang earphone lalu membuang jauh-jauh hal yang membuat pikiran mumet. Sembari berlari saya mengambil keuntungan mencari-cari ide untuk tulisan. Cara ini lebih manjur ketimbang duduk bengong sambil merokok atau berlama-lama di toilet.

5, Jogging juga membuat mental saya ihwal kesehatan di usia kepala 4 lebih positif. Harapan untuk lebih sehat dengan jogging ketimbang yang tidak, membuat hal-hal tentang penyakit hilang dari pikiran. Tentu saja cek rutin kesehatan ke dokter tetap saya lakukan.

[caption id="attachment_378847" align="aligncenter" width="318" caption="Beginilah rasanya jogging. (foto:olah digital dari shutterstock)"]

14171492762023359071
14171492762023359071
[/caption]

Sekali lagi, jogging bukan segala-galanya. Jika ingin fisik lebih kuat lagi ya, harus dilanjutkan dengan fitness atau olahraga lainnya. Jika ingin lebih langsing, lakukan juga kardio dan diet. Namun dibandingkan menjadikan pasukan berani bengong, jelas jauh sekali manfaatnya.

Menularkan Melalui Medsos

Tanpa bermaksud narsis, kerap saya posting aktivitas jogging tersebut melalui jejaring sosial. Kebanyakan teman-teman di jejaring sosial saya adalah mereka yang perlu sekali memerhatikan kesehatan.

Seperti penulis (buku dan blog), yang lebih sering menghabiskan waktunya duduk di depan komputer berjam-jam. Apa salahnya jika mereka meluangkan waktu untuk jogging sekitar 20 menit di sela-sela menulis. Dijamin, jika badan bugar, ide pun akan segar.

[caption id="attachment_378880" align="alignnone" width="413" caption="Mengingatkan lewat medsos untuk membiasakan gaya hidup sehat, salah satunya jogging. (captured: benny)"]

14171528179622105
14171528179622105
[/caption]

Belakangan saya juga sering menemukan kondisi memprihatinkan teman-teman penulis. Terlalu sering begadang, mengonsumsi suplemen, merokok, minum kopi berlebihan tapi tak pernah melakukan aktivitas outdoor alias kurang gerak. Alhasil, saya kerap mendengar kabar penulis A  sakit keras, penyakit B meninggal karena paru-parunya bermasalah, dan masih banyak lagi kabar yang saya terima.

Tidak terlalu heran karena mantan Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH pernah mengatakan kurang gerak dapat meningkatkan risiko timbulnya Penyakit Tidak Menular, seperti: kegemukan atau obesitas, penyakit kencing manis atau diabetes mellitus, dan penyakit  jantung. Latihan fisik yang dilakukan secara baik, benar, terukur, dan teratur akan melatih otot dan sendi serta  memperlancar peredaran darah dan oksigen dalam tubuh sehingga metabolisme tubuh menjadi optimal, tubuh  terasa segar, kekebalan tubuh meningkat dan tidak mudah terserang penyakit.

Berdasarkan data yang dilansir dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, persentase penduduk Indonesia yang melakukan aktivitas fisik secara  memadai ialah 26,1%. Di  DKI Jakarta, lebih dari 44% penduduknya hidup dengan aktivitas fisik yang tidak memadai. Prevalensi atau kejadian penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi di Jakarta adalah 25.8%.

Dari 100 orang yang tinggal di Jakarta, seperempatnya menderita penyakit tekanan darah tinggi. Sedangkan kejadian penyakit sendi adalah 24.7%, stroke 12.1%, penyakit jantung 7.2%, asma 4.5%, diabetes melitus 2.1%, dan kanker 1.4%.

Saya berharap dengan memosting tentang kegiatan jogging saya maupun tips-tips kesehatan di jejaring sosial, asumsi gaya hidup penulis yang kurang gerak itu berubah. Dan berharap kemudian penulis lain melakukan hal serupa, bergerak bersama mengajak penulis lainnya aktif berolahraga.

Bahkan saya berharap ada event khusus untuk jogging bareng yang melibatkan seluruh penulis (buku dan blog) di Indonesia. Bukannya asyik bila kita bisa jogging bareng Seno Gumira, Raditya Dhika, Andrea Hirata, Ayu Utami danDewi Lestari?

Apalagi sekarang mulai banyak didirikan active park ( Taman Aktif)  yang menyediakan fasilitas olahraga, seperti outdoor gym, lapangan bulu tangkis, jogging track dan lainnya. Tahun ini program active park yang disponsori oleh PT Coca Cola Indonesia bakal dibuat di beberapa taman, yakni  Taman Tebet, Taman Langsat, Taman Bumi, Taman Amir Hamzah, Taman Gandaria Tengah, Taman Gebang Sari dan Taman Catellya.

^_^

Referensi: http://www.depkes.go.id/article/print/201406200002/kurang-gerak-tingkatkan-resiko-penyakit-tidak-menular.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun