Dalam kurun waktu pasang surut kehidupan yang ia rasakan, musik tradisi terus menginspirasi dirinya untuk selalu bergerak maju. Berbagai upaya ia lakukan, seperti berkarya mencipta musik dan tari  hingga mendirikan kelompok-kelompok seni bersama teman-teman senasib saat itu.
Sanggar Bagurau yang ia dirikan bersama M.Ikhlas (Cilay), seorang putra seniman tari wanita Minangkabau Hoeriah Adam (alm), merupakan bukti kecintaannya akan budaya tradisi. Walau sanggar tersebut tidak bertahan lama, akan tetapi Epi Martison terus melangkah maju melanjutkan misinya dalam dunia seni musik dan tari.
Dunia musik tradisi yang selalu menginspirasi, mengantarkan Epi Martison untuk dapat melanglang buana ke berbagai Negara di dunia. Sebuah perjuangan panjang yang tentu menuntut konsistenitas diri yang tidak main-main. Kepercayaan yang diberikan oleh seniman-seniman besar Indonesia dalam mencipta musik, menjadikan Epi Martison masuk pada kategori penata musik disegani di ranah musik dan tari Indonesia.
Epi Martison yang dulunya dianggap sebagai seorang anak kampung Kuantan Singingi Riau, yang ditempa oleh seni budaya tradisi, kini menjadi seorang professional, merubah berbagai musik tradisi ke dalam bentuk ungkapan baru sekaligus memperkaya khasanah musik tradisi maupun kontemporer Indonesia. Dengan prestasi itu, baru-baru ini, Epi Martison dipercaya sebagai music director pada perhelatan akbar Borobudur Writers Cultural Festival 2020, dan music karya tari "Sang Waktu Lawan Aku", koreografer Benny Krisnawardi.
                    Karya tari "Sang Waktu Lawan Aku" Koreorgrafer Benny Krisnawardi. Penata Musik Epi Martison
"Musik tari adalah milik orang tari. Tari tanpa music tak ada artinya. Sangat naif bagi orang tari tak ngerti musik, karena musik tak bisa dipisahkan dengan tari dan tari tanpa musik tak berarti apa-apa. Makanya saya merasa perlu mendalami sedalam-dalamnya musik itu. Musik itu sangat penting, karena musik itu roh dan jiwa raga tari", begitu ungkap Epi Martison.
Sumber : Instagram Epi Martison
Penulis : Benny Krisnawardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H