Perpindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Nusantara, Kalimantan Timur, merupakan langkah monumental yang memiliki potensi besar untuk membentuk perekonomian Indonesia ke arah yang lebih berkelanjutan. Pemindahan ini bukan hanya tentang lokasi geografis, tetapi juga tentang menciptakan model pembangunan baru yang responsif terhadap tantangan lingkungan, sosial, dan ekonomi yang dihadapi oleh negara.
Latar Belakang kenapa Ibu Kota dipindahkan
Jakarta, sebagai ibu kota selama lebih dari enam dekade, menghadapi sejumlah masalah serius, termasuk kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan penurunan tanah yang signifikan. Masalah-masalah ini tidak hanya berdampak pada kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pemindahan ibu kota dianggap sebagai langkah yang tepat untuk mendistribusikan kegiatan ekonomi dan mengurangi beban yang ditanggung Jakarta
Salah satu alasan utama pemindahan ibu kota adalah untuk mengurangi beban jakarta. IKN Nusantara dirancang dengan visi untuk menjadi kota yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan perencanaan yang matang, IKN diharapkan menjadi pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang efisien, mengintegrasikan konsep keberlanjutan dalam setiap aspeknya.
Apa itu Konsep Ekonomi Berkelanjutan
    Ekonomi berkelanjutan adalah sistem ekonomi yang berupaya memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Konsep ini mencakup penggunaan sumber daya yang efisien, pengelolaan limbah yang baik, serta pengembangan teknologi yang ramah lingkungan. Dalam sehubungan IKN Nusantara, prinsip-prinsip ini menjadi landasan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan, IKN Nusantara menawarkan berbagai peluang. Dengan adanya pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, seperti transportasi umum yang efisien, pengelolaan air yang baik, dan ruang terbuka hijau yang berinovasi, akan mendorong investasi di sektor hijau. Hal ini sangat penting, mengingat Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan menghadapi perubahan iklim. Dengan memanfaatkan teknologi modern dan praktik terbaik, IKN bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di seluruh dunia.
IKN juga memiliki potensi untuk menarik investasi asing dan domestik yang berorientasi pada keberlanjutan. Sektor-sektor seperti energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan pariwisata ramah lingkungan dapat berkembang pesat di bawah kerangka kebijakan yang mendukung.Hal Ini akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,terutama wilayah kalimantan yang dijadikan tempat IKN itu sendiri.
   keberadaan IKN Nusantara diharapkan dapat mempercepat pengembangan daerah sekitarnya. Pembangunan infrastruktur yang terintegrasi akan meningkatkan konektivitas antara IKN dan wilayah lain, menciptakan peluang bagi pengembangan ekonomi lokal. Sektor pertanian, misalnya, dapat mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar, dan sektor pariwisata di Kalimantan dapat diperkuat dengan dukungan dari pusat pemerintahan yang baru.
Namun, untuk mewujudkan potensi ini, perlu ada komitmen dari pemerintah dan semua pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa pembangunan di IKN dilakukan secara berkelanjutan. Ini termasuk melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan, menjaga keanekaragaman hayati, dan memastikan bahwa pembangunan tidak mengorbankan lingkungan.
Penting juga untuk membangun kesadaran akan pentingnya keberlanjutan di kalangan masyarakat. Edukasi tentang lingkungan, penggunaan sumber daya yang bijaksana, dan pengelolaan limbah yang baik perlu diperkenalkan sebagai bagian dari budaya baru di IKN Nusantara. Dengan demikian,diharapkan  masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat dari pembangunan, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar.
Tantangan dalam Mewujudkan Ekonomi Berkelanjutan
Meskipun banyak potensi yang ditawarkan oleh IKN Nusantara, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Pertama, diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan bahwa pembangunan berjalan sesuai rencana. Kebijakan yang tidak konsisten atau kurangnya dukungan dapat menghambat kemajuan.
Kedua, perlu adanya kesadaran dan pendidikan tentang pentingnya keberlanjutan di kalangan masyarakat. Tanpa pemahaman yang cukup, masyarakat mungkin tidak akan mendukung inisiatif-inisiatif ramah lingkungan.
Ketiga, masalah pendanaan juga menjadi tantangan. Pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek ramah lingkungan memerlukan investasi yang signifikan. Oleh karena itu, perlu ada kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mengatasi masalah pendanaan ini.
Secara keseluruhan, IKN Nusantara memiliki peran yang krusial dalam perekonomian Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek pembangunan, IKN tidak hanya akan menjadi pusat pemerintahan yang baru, tetapi juga simbol transformasi ekonomi Indonesia yang lebih berwawasan lingkungan dan inklusif. Jika dikelola dengan baik, IKN Nusantara bisa menjadi contoh nyata bagi negara-negara lain dalam mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H