Mohon tunggu...
Benni Sang Senja
Benni Sang Senja Mohon Tunggu... Administrasi - Hitam putih kehidupan

Pengelana yang hanya singgah sejenak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Isyarat

9 Februari 2022   10:15 Diperbarui: 14 Agustus 2022   17:12 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah bagaimana aku mengeja hadirmu

Kucari isyarat pada bulir hujan yang jatuh ke tanah

Tapi tak ada jawab yang ia sematkan

Lalu aku termenung sepanjang Lorong malam

Entah bagaimana juga aku dengan hati terluka akan memahamimu

Kutanya pada sunyi yang menepi pada sudut kamar

Tapi ia tak bergeming tetap sunyi

Lalu aku bergelut dengan sunyiku sendiri, tetap sendiri

Entah bagaimana aku akan membahasakan rasa yang kau titip

Kucari dalam ribuan deret Bahasa untuk menerjemahkannya

Tapi ia berubah menjadi sederet sandi

Lalu aku mulai mengoceh dalam ribuan Bahasa yang tak kumengerti

Bila kau adalah tetes air dalam baraku

Tinggallah

Bila kau adalah semerbak dalam tamanku

Mekarlah

Tapi Bila engkau adalah setangkai dandelion

Lepaskanlah aku dan terbanglah bersama angin 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun