Mohon tunggu...
Bennaya Jonathan Siagian
Bennaya Jonathan Siagian Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA Kanisius Jakarta

Siswa SMA Kanisius Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harga dari Kebebasan dan Hak Asasi Kita Hari Ini

18 Maret 2023   22:55 Diperbarui: 18 Maret 2023   23:00 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akan tetapi, undang-undang saja belum cukup. Diperlukan upaya-upaya non-yuridis dalam bentuk rekonsiliasi dengan para korban dan keluarga korban. Proses ini tidak akan mudah, tapi kasus pelanggaran HAM masa lalu perlu ditinjau kembali jalan keluarnya. Korban dan keluarga korban berhak untuk diakui dan diberikan kejelasan, dan dengan demikian, diberikan kompensasi-kompensasi terhadap korban yang telah berjatuhan. Upaya ini esensial untuk semakin ditegakkan dan dihargainya HAM.

Argument

Menurut saya, kebebasan berdemokrasi kita hari ini dibayar sangat mahal oleh peristiwa penculikan aktivis mahasiswa tahun 1998 silam. Kebebasan yang kita nikmati hari ini -- untuk berkumpul, berekspresi, dan berdemokrasi -- tidak lepas dari apa yang telah terjadi 24 tahun lalu. Kebebasan ini tidak muncul dengan sendirinya, dan tidak datang dengan tiba-tiba. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk berefleksi kembali dengan mempelajari sejarah.

Setelah berbagai pelanggaran HAM yang terjadi di tahun 1998, Indonesia pada masa reformasi menjadi suatu bangsa yang lebih beradab, menghargai HAM, dan membaik tata pelanggaran HAM yang dilakukan (melalui diterbitkannya undang-undang Komnas HAM dan hak-hak terhadap korban pelanggaran HAM).

Sebagai bangsa yang hidup hari ini, kita mewarisi sebuah identitas kebangsaan. Kita punya tanggung jawab untuk memeliharanya, dan mengerti kenapa kita berdiri di sini hari ini. Makin hari, makin terasa bahwa perbedaan pilihan politik dan identitas tidak jarang mencerai beraikan kita. Polarisasi yang tiada henti mempertajam kebencian kita satu sama lain. Padahal, di masa lalu pejuang demokrasi melunturkan semuanya, dan memutuskan untuk bersatu dan memerangi tirani pemerintahan Orde Baru yang sewenang-wenang.

Conclusion

Kebebasan yang kita miliki hari ini sama sekali tidak terlepas dari pencideraan hak asasi para aktivis mahasiswa dan semua pahlawan demokrasi terdahulu. Berkat reformasi, kini tatanan HAM dan politik negara kita menjadi semakin baik. Sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mempertahankan dan memeliharanya dengan terus berkaca pada peristiwa-peristiwa sejarah, sehingga kita sadar betapa pentingnya menghargai kebebasan yang mahal ini dan melestarikannya demi terjaganya persatuan, kesatuan, dan harmoni bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun