Mohon tunggu...
Benny Benke
Benny Benke Mohon Tunggu... -

the walkers. touch me at benkebenke@gmail.com,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Pernah Bunuh Diri

13 Maret 2017   13:40 Diperbarui: 14 Maret 2017   00:00 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ratu Cleopatra, yang telah puluhan kali difilmkan dalam berbagai versi itu, bunuh diri demi mengikuti
tradisi yang berlaku di Mesir Kuno, yaitu mengikuti kematian suaminya tercinta Antony. Yang juga
memutuskan bunuh diri, setelah mengalami kekalahan di Pertempuran Actium atau Battle of Actium dari
pasukan Octavian.  Maka, demi melunaskan tradisi, Ratu Cleopatra sengaja mematukkan ular berbisa ke tubuhnya,
sebelum akhirnya, mati!

Sedangkan dalama masa kekinian, aksi bunuh diri yang dilakukan aktor dan komedian Robin Williams di
usianya yang ke 63, juga sempat mengagetkan publik dunia. Karena, dalam kesehariannya, juga dalam
sejumlah perannya di layar lebar, perain piala Oscar ini, dikenal sebagai pribadi yang sangat
menyenangkan dan hangat. Sebelum akhirnya pada Agustus 2014 dia memutuskan menggantung dirinya
sendiri, dengan ikat pinggangnya sendiri, di rumahnya di kawasan Paradise Cay, California.

Sebelum akhirnya terkuat, sang aktor meninggal karena dia lelah melawan penyakit asphyxiation, yang
menyebabkannya mengalami penyakit yang disebut secara kedokteran dengan Lewy body dementia,
yang merupakan penyakit semacam Parkinson. Yang membuatnya mengalami depresi yang
berkepanjangan, yang menyebabkan pemilik penyakit ini mengalami paranoia berkepanjangan. Demikian
keterangan dokter, yang akhirnya menyimpulkan penyakit Lewy body dementia itulah yang membuat
Williams memutuskan bunuh diri.

Aktor yang mengawali karir sebagai Komedi Tunggal (Stand up Comedy) itu akhirnya abunya disebar di
Teluk San Francisco, setelah dikremasi.

Nama lain yang lebih benderang, dan ikonik yang memutuskan bunuh diri adalah Marilyn Monroe. Di usia
36, Monroe yang ditabalkan sebagai ikon sex pada masanya itu, sengaja bunuh diri dengan menenggak
barbiturate secara berlebihan, sebelum akhirnya over dosis dan mati. Atas kematiannnya yang
mendadak itu, pihak berwenang menyimpulkan jika Monroe telah lama mengidap sindrom ketakutan yang
berkepanjangan, yang membuatnya depresi. Sehingga membuat mood atau perasaannya acap tidak
stabil atau sering berubah-ubah.

Meski kesimpulan telah disampaikan pihak berwenang, namun kematian Monroe menimbulkan banyak
pertanyaan dan spekulasi. Seperti adanya tudingan, banyaknya teori konspirasi atas kematian simbol
sex itu. Atau dengan kata lain, sengaja dibunuh, dengan kematian yang seolah-olah bunuh diri. Karena,
bahkan Presiden AS saat itu, yaitu John F. Kennedy juga tidak percaya jika Monroe bunuh diri.

Lalau ada nama kontemporer lainnya, Kurt Cobain yang bunuh diri di usia 27 tahun. Pentolan, vokalis
dan gitaris grup band Nirvana ini mati dengan cara menembakkan senjata ke dirinya sendiri pada
April 1994.  Sebelum mati muda, dalam beberapa kesempatan Cobain, acap berucap jika dia memang
membenci dirinya sendiri,"And I want to die," katanya.

Cobain memang saat itu sedang berjuang melawan kecanduan narkoba yang dideritanya, yang sempat membuatnya
depresi. Dia sempat menjalani detox di Los Angles, sebelum akhirnya terbang kembali ke kampung halamannya di
Seattle, sebelum akhirnya memutuskan bunuh diri.

Ganjilnya, sebelum kematiannya,  Courtney Love, Istri Cobain sempat menyewa detektif swasta untuk mencari
suaminya,  yang sempat menghilang dari pusat rehabilitasi.  Sayangnya, beberapa hari kemudian, jasad Cobain
ditemukan di dalam rumahnya,  bersama catatan kecilnya,  yang ditujukan kepada kawan kecil imajinernya bernama
 “Boddah,”. Catatan kecil itu tertuliskan jika Cobain sudah kehilangan gairah untuk mendengarkan,  dan
menciptakan musik lagi.

Yang menyedihkan kematian akor cilik Sawyer Sweeten di usia 19 tahun. Apa yan membuat aktor yang dikenal via
perannya sebagai Geoffrey Barone dalam drama TV berjudul Everybody Loves Raymond, memutuskan bunuh diri
pada April 2015 itu. Dengan cara menembakkan senjata ke kepalanya sendiri?  

Sumber yang terpercaya menyebutkan karena Sweeten mempunyai persoalan keuangan,  diluar persoalan karirnya
yang mandeg,  plus orientasi seksualnya yang dinilai menyimpang.  Sehingga acap mendapakan perundungan. Atas
kematiannya di usia belia,  sahabat,  handai tulan dan keluarganya mengalami sock yang tak terperikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun