Adapun Kekufuran seorang wanita lebih banyak disebabkan karena mentuhankan hawa nafsunya sendiri, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al Jaatsiyah ayat 23 (QS 45:23)
Afara-aita maniittakhadza ilahahu hawaahu wa-adhallahullahu 'ala 'ilmin wakhatama 'ala sam'ihi waqalbihi waja'ala 'ala basharihi ghisyaawatan faman yahdiihi min ba'dillahi afalaa tadzakkaruun(a)
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
Tafsir dari Ibnu Katsir (Ismail bin 'Amr Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, Imaduddin Abu Al-Fida Al-Hafizh Al-Muhaddits Asy-Syafi'i)
(Ulama Muslim dari Damaskus -- Suriah)
Seseorang yang lebih mengedepankan hawa nafsu sebagai tuhannya adalah mereka yang tidak mau mendengarkan nasehat yang bermanfa'at, bahkan sama sekali tidak dapat mencerna petunjuk yang bisa menuntun mereka ke jalan yang benar. Mereka tidak bisa melihat hujjah yang bisa dijadikan lentera penerang dalam perjalanan mereka.
Hujjah : dimaksudkan sebagai landasan
Wanita penghuni neraka karena sifat kufur
Rasulullah SAW bersabda  sebagaimana diriwayatkan oleh HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas ra an Imran (Hadist Shahih)
1. Â "Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita" (HR. Bukhari, no. 3069 dan Muslim no.7114, dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)
2. "Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah wanita."(HR. Muslim, no. 7118).