Dalam Debat Cawapres  malam ini tanggal 29 Juni 2014, Pak Hatta begitu bangga dengan wacana untuk menerapkan Model Triple Helix yaitu jaringan Iptek antara Perguruan Tinggi, Perusahaan dan Pemerintahan yang dianggapnya ideal untuk sistim inovasi di Indonesia dalam pemikirannya adalah Indonesia masih merupakan negara berkembang dan masih ada kemiskinan , pemilikiran ini mungkin diharapkan dapat melahirkan teknologi, inovasi ataupun pengetahuan sebagai solusi dalam peningkatan perekonomian dan pengentasan kemiskinan.
Namun model Triple Helix saat ini sudah dianggap kurang sempurna karena kurang memiliki satu elemen yakni pelibatan masyarakat atau community, karena Model Triple Helix akan menempatkan masyarakat hanya sebagai obyek dari hasil inovasi, padahal masyarakat juga memiliki potensi sebagai subyek atau penghasil/ pemberi ide/pengetahuan/teknologi dalam sebuah sistim inovasi,
jadi Untuk Indonesia kedepan model yang paling tepat bukanlah Triple Helix lagi tetapi sudah  mengarah ke Quadruple Helix yang dapat dijadikan sebagai sebuah kerangka sistem inovasi lokal yang efektif terutama untuk program pengentasan kemiskinan
Contoh bagaimana efektifnya penerapan model Quadruplex Helix, bila pada suatu kelompok masyarakat membutuhkan akses air bersih didesanya atau kebutuhan listrik, maka peran masyarakat sangat penting dalam mengusulkan ide  terapan yang dibutuhkan yang dikombinasikan dengan teknologi, dan masih banyak lagi peran masyarakat yang dapat di explorasi terutama dalam peningkatan inovasi daerah untuk meningkatkan perekonomian daerah
Jadi mohon maaf Bapak Hatta ide penerapan Triple Helix yang bapak sampaikan di Debat Cawapres kurang tepat diterapkan untuk Indonesia kedepan, mungkin Bapak harus lebih banyak mengikuti perkembangan Iptek untuk kemungkinan dapat mengikuti Capres/Cawapres di tahun 2019 saja.
Salam
Benjamin Rasjid
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H