Bahkan jika seseorang sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan baik di usia remajanya, mimpi yang ia inginkan terjadi atas hidupnya bisa saja berubah drastis dalam beberapa tahun ke depan karena satu dan lain hal.Â
Lihat saja kasus pandemi COVID-19 kemarin dimana ada banyak orang-orang yang kehilangan harapan untuk mencapai cita-citanya karena tiba-tiba muncul musibah yang datang di luar campur tangan mereka.
Singkatnya, realitas terkadang, dan bahkan sebagian besar waktu, tidak sesuai dengan harapan dan ekspektasi kita serta jalan hidup yang berbeda merupakan suatu keniscayaan yang harus diterima dengan lapang dada. Jika ekspektasi kita sendiri sering tidak terjawab, untuk apa kita harus memenuhi ekspektasi orang lain yang sifatnya meracuni diri kita sendiri.Â
Ketika orang-orang di sekitar kita menuntut kejelasan akan fase hidup saat usia 25 tahun yang mungkin tidak sesuai dengan arti "kesuksesan" bagi mereka, yang sebaiknya kita lakukan adalah menutup kuping dan biarkan saja mereka berbicara, karena nantinya mereka akan sadar akan penilaian yang mereka berikan kepada orang lain terhadap diri mereka sendiri dan disitulah arti "kesuksesan" sebenarnya akan muncul bagi mereka.
Good Things Take Time
Bunga-bunga di taman tidak mekar secara bersamaan, matahari dan bulan tidak bersinar bersamaan, lalu mengapa kita menilai diri kita sendiri dengan kesuksesan orang lain di usia 25 tahun? Nyatanya tidak sedikit orang yang mengalami "kejayaan hidup" setelah usia 25 tahun atau bahkan mendekati pertengahan 30 tahun. Berseluncurah di dunia maya dan temukan orang-orang yang mencapai kesuksesannya setelah usia 25 tahun.Â
Orang-orang ini tidak peduli akan streotipe yang diberikan oleh dunia, mereka tidak peduli akan penilaian dunia terhadap diri mereka karena yang mereka pedulikan adalah bagaimana mereka  bisa terus mengembangkan diri mereka sendiri dan menjadi lebih baik setiap harinya sesuai dengan laju mereka masing-masing. Percayalah pada proses, karena segala sesuatu yang baik membutuhkan waktu untuk bertumbuh.
Seorang atlet bertalenta tidak akan langsung terjun ke lapangan dan menjadi bintang besar seketika ia mendapat tawaran untuk masuk klub professional. Sebuah emas tidak akan langsung bernilai mahal ketika ditambang karena ia masih perlu melalui proses pembersihan dan pemurnian.Â
Intinya, posisi seseorang saat 25 tahun tidak menentukan kesuksesannya dalam kehidupan karena yang menentukannya adalah waktu itu sendiri, takdir dari Tuhan, dan bagaimana manusia itu mengembangkan dirinya menjadi versinya yang maksimal sehingga bisa meninggalkan jejak bermakna di dunia ini sebelum ia kembali ke tempat Sang Maha Tahu.
"Ketika kamu menginginkan sesuatu, seluruh alam semesta berkonspirasi untuk membantumu mencapainya. Namun terkadang itu membutuhkan waktu, karena alam semesta harus bekerja untukmu dan juga untuk dirimu sendiri." (The Alchemist, Paulo Coelho)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H