Mohon tunggu...
Benjamin A
Benjamin A Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Pribadi seorang yang menyukai perjalanan survival

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Membuka Era Baru Manggala Mengejar Keunggulan dengan Truk Listrik di Tambang Batu Bara

26 November 2023   05:30 Diperbarui: 26 November 2023   05:48 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PT Manggala Usaha Manunggal, perusahaan kontraktor tambang batu bara, bertekad mengukuhkan standar kompetensinya sebagai pemimpin dalam pemanfaatan alat berat berbasis listrik di sektor pertambangan. Langkah awal diambil dengan mengoperasikan truk single trailer listrik 75 ton sebagai inisiatif pertama dalam industri ini. Manggala menempatkan truk listrik ini dalam jalur pengangkutan batu bara, menjadikannya sebagai kendaraan listrik pertama yang beroperasi pada tingkat produksi. 

Titan Infra Energy Group, anak usaha Manggala, telah melakukan studi kelayakan menyeluruh selama setahun, dan komite investasi Manggala menyimpulkan bahwa investasi besar-besaran pada kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di wilayah Titan di Sumatra Selatan memiliki potensi keuntungan yang signifikan. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan komitmen terhadap aktivitas pertambangan yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.

EV sebagai Strategi Unggulan: Menciptakan Keunggulan Kompetitif

Dwi Hartanto, Chief Executive Officer Manggala, menjelaskan bahwa keputusan untuk berinvestasi dalam EV sejalan dengan strategi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Hal ini diharapkan akan membuat Manggala menjadi kekuatan baru atau "cahaya baru" di tengah persaingan yang semakin ketat dalam industri tambang batu bara. Tanto mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah perusahaan pulih dari masa-masa sulit selama era endemik. Dalam wawancara khusus dengan Bisnis, Tanto menyatakan, "Ketika kami berjuang keras untuk pulih melalui berbagai strategi turnaround, beberapa pesaing ternyata pulih lebih cepat. 

Mereka berhasil mengoptimalkan potensi selama periode 2021-2022, ketika harga batu bara signifikan naik. Melalui evaluasi SWOT, kami menyadari bahwa kami memiliki PR besar untuk bersaing mendapatkan proyek baru ke depan. Oleh karena itu, kami merencanakan inovasi dan melakukan penelitian untuk menciptakan keunikan. Pemanfaatan EV adalah jawabannya."

Mengatasi Tantangan: Truk Listrik di Jalan Hauling Batu Bara

Menurut Tanto, mengintegrasikan truk listrik dalam kegiatan coal hauling, yang masih merupakan bagian dari lini produksi, bukanlah hal yang mudah. Belum ada pelaku usaha tambang di Indonesia yang mencoba hal ini, karena mayoritas menganggap kekuatan dan efektivitas truk listrik tidak kompatibel dengan kondisi infrastruktur pendukung listrik di Indonesia, terutama di wilayah pertambangan yang sebagian besar berada di area terpencil yang sangat ekstrem. Cuaca yang ekstrem juga menjadi pertimbangan, terutama karena tingkat hujan yang tinggi, meningkatkan risiko terhadap baterai truk. Meskipun banyak yang meragukan, Manggala, dengan moto "think better ways," memilih untuk belajar langsung dari China, yang telah mengoperasikan truk listrik selama delapan tahun dalam kegiatan pertambangan. Dengan keyakinan, Manggala berambisi menjadi pelopor dan yang terbaik di Indonesia dalam pemanfaatan EV.

Riset Mendalam: Dari Studi Banding ke Operasional di Lapangan

Manggala telah melakukan riset selama setahun terkait pemanfaatan truk listrik untuk operasional tambang. Saat ini, dua unit truk listrik dengan tenaga 350 kilowatt-hour (KwH) dari pabrikan China dan trailer berkapasitas 75 ton telah beroperasi sepenuhnya untuk mengangkut batu bara di jalan khusus milik Grup Titan di Sumatra Selatan sejak pertengahan Oktober 2023. Manggala juga tengah memesan 10 unit truk listrik dengan kapasitas baterai 423 KwH untuk segera dioperasikan. Dengan target mengoperasikan 200 truk listrik pada akhir 2025, Manggala menunjukkan bahwa stigma terhadap truk listrik tidak sepenuhnya benar. Tanto menyatakan, "Kami telah membuktikan bahwa dengan strategi khusus, produktivitas tidak menurun ketika beralih ke truk listrik. Evaluasi hasil operasi sesuai dengan proyeksi dan KPI membuat keputusan kami untuk berinvestasi penuh dalam alat berat berbasis EV menjadi mudah, dengan target menjadi yang terbaik dalam mengoptimalkan EV."

Tantangan dan Keuntungan Investasi: Truk Listrik dan Pengurangan Biaya Operasional

Tanto mengakui bahwa peralihan dari truk konvensional ke truk berbasis EV membutuhkan investasi besar pada awalnya, terutama untuk menutupi kesenjangan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Harganya juga lebih mahal sekitar 40% dibandingkan truk konvensional sejenis. Namun, ketika 200 truk listrik beroperasi penuh pada tahun ketiga, Manggala memproyeksikan penghematan biaya operasional hingga Rp160 miliar atau 18% per tahun dibandingkan dengan menggunakan truk konvensional.

Tantangan utama termasuk memastikan operator dan mekanik memiliki kompetensi yang cukup untuk mengoperasikan EV, serta mengatasi biaya infrastruktur pengisian baterai. Namun, dengan keuntungan demografis di Sumatra Selatan, khususnya dalam wilayah pertambangan Titan, yang sudah menggunakan listrik dari PLN, Manggala dapat memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, mengurangi biaya pembangunan pembangkit sendiri.

Menciptakan Keberlanjutan: Rencana Masa Depan Manggala dengan EV

Manggala berencana untuk terus menambah jumlah truk listrik sesuai dengan permintaan klien eksisting dan menetapkan target mengelola 50% dari total 1.000 truk potensial yang akan terus bertambah seiring dengan peningkatan produksi klien. Mereka menetapkan target untuk menjaga ketersediaan fisik truk listrik dengan pemeliharaan yang tepat agar truk tersebut dapat beroperasi dengan maksimal selama lima tahun. 

Selain truk listrik, Manggala juga mempertimbangkan penggunaan alat berat listrik di situs tambang, dengan heavy dump truck listrik menjadi opsi yang paling memungkinkan. Meskipun masih ada hambatan teknologi dan infrastruktur, Manggala yakin bahwa keputusan ini adalah bentuk kontribusi mereka terhadap lingkungan dan mencerdaskan bangsa, sambil tetap fokus pada tujuan utama meningkatkan kinerja keuangan melalui strategi cost leadership. Dengan pencapaian ini, Manggala siap menghadirkan inovasi baru di masa depan dan mengatasi tantangan overburden removal dengan heavy equipment EV.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun