Hasilnya adalah pengurangan penggunaan herbisida, kualitas panen yang lebih baik, keuntungan yang lebih tinggi, dan penghematan biaya yang signifikan.
AI mengatasi kekurangan tenaga kerja
Pekerjaan pertanian sulit, dan kekurangan tenaga kerja di industri ini bukanlah hal baru. Petani dapat mengatasi masalah ini dengan bantuan otomatisasi.
Traktor tanpa pengemudi, sistem irigasi dan pemupukan cerdas, penyemprotan cerdas, perangkat lunak pertanian vertikal, dan robot pemanenan berbasis AI adalah beberapa contoh bagaimana petani dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa harus mempekerjakan lebih banyak orang. Dibandingkan dengan pekerja pertanian manusia mana pun, alat berbasis AI lebih cepat, lebih sulit, dan lebih akurat.
Proses adopsi teknologi yang panjang
Petani perlu memahami bahwa AI hanyalah bagian lanjutan dari teknologi sederhana untuk memproses, mengumpulkan, dan memantau data lapangan. AI membutuhkan infrastruktur teknologi yang tepat agar dapat berfungsi. Itu sebabnya bahkan peternakan yang sudah memiliki beberapa teknologi dapat merasa sulit untuk maju.
Ini juga merupakan tantangan bagi perusahaan perangkat lunak. Mereka harus mendekati petani secara bertahap, memberi mereka teknologi yang lebih sederhana terlebih dahulu, seperti platform perdagangan pertanian. Setelah petani terbiasa dengan solusi yang tidak terlalu rumit, masuk akal untuk meningkatkannya dan menawarkan sesuatu yang lain, termasuk fitur AI.
Kurangnya pengalaman dengan teknologi baru
Sektor pertanian di negara berkembang berbeda dengan sektor pertanian di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Beberapa daerah dapat memperoleh manfaat dari pertanian kecerdasan buatan, tetapi mungkin sulit untuk menjual teknologi tersebut di daerah di mana teknologi pertanian tidak umum. Petani kemungkinan besar akan membutuhkan bantuan untuk mengadopsinya.
Oleh karena itu, perusahaan teknologi yang berharap untuk melakukan bisnis di wilayah dengan ekonomi pertanian yang sedang berkembang mungkin perlu mengambil pendekatan proaktif. Selain menyediakan produk mereka, mereka harus memberikan pelatihan dan dukungan berkelanjutan bagi petani dan pemilik agribisnis yang siap mengambil solusi inovatif.
Masalah privasi dan keamanan