Namun demikiaan, petani berada di bawah banyak tekanan untuk memenuhi permintaan yang meningkat, dan mereka membutuhkan berbagai cara untuk meningkatkan produktivitasnya.
Pada tahun-tahun yang akan datang, akan semakin banyak orang untuk diberi makan, jumlah tanah yang subur makin terbatas, dan semakin banyak kebutuhan untuk bergerak di luar pertanian tradisional.
Kita perlu mencari cara untuk membantu petani meminimalkan risiko berbisnis di sektor pertanian, atau setidaknya membuat sistem pertaniannya lebih mudah dikelola.
Menerapkan kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) di bidang pertanian dalam skala regional dan global adalah salah satu peluang yang paling menjanjikan.
Penerapan AI akan mengurangi resiko petani atas kegagalan panen akibat cuaca maupun serangan hama penyakit tanaman.
AI berpotensi mengubah cara pandang masyarakat dalam mengelola sektor pertanian, hal ini memungkinkan petani mencapai lebih banyak hasil dengan sedikit usaha sambil membawa banyak manfaat lainnya.
Namun, AI bukanlah teknologi yang bekerja secara mandiri. Sebagai langkah selanjutnya dari pertanian tradisional ke pertanian inovatif, AI dapat melengkapi teknologi yang sudah diterapkan.
Para pemain Agribisnis perlu mengetahui bahwa AI bukanlah obat mujarab untuk menyelesaikan berbagai masalah pertanian.
Namun demikian, AI dapat membawa manfaat nyata untuk hal-hal kecil pada kegiatan sehari-hari dan menyederhanakannya untuk kehidupan petani dalam banyak hal.
Jadi bagaimana kita bisa menggunakan kecerdasan buatan untuk pertanian berkelanjutan? Apa saja peluang AI dalam pertanian dan bagaimana AI dapat membantu kita mengatasi tantangan yang ada?
Mengapa mengadopsi AI merupakan tantangan bagi petani