Mohon tunggu...
Benito Rio Avianto
Benito Rio Avianto Mohon Tunggu... Dosen - Ekonom, Statistisi, Pengamat ASEAN, Alumni STIS dan UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blogger, Conten Creator, You Tuber. Stay di Jakarta, tertarik dengan isu Ekonomi ASEAN dan perekonomian global. Aktif menulis di beberapa media. Menyukai pergaulan dan komunitas internasional. Berharap sumbangan pemikiran untuk kemaslahatan bangsa. Bersama Indonesia ASEAN kuat, bersama ASEAN Indonesia maju. https://www.youtube.com/watch?v=Y95_YN2Sysc

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nusantara Ibu Kota Negara Baru Trigger UGM jadi Universitas Terbaik di ASEAN Berkelas Dunia

21 Februari 2022   07:54 Diperbarui: 21 Februari 2022   07:58 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nusantara sebagai nama ibu kota baru telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (yang juga merupakan Alumni Universitas Gadjah Mada). Keputusan tersebut telah diumumkan saat rapat bersama Panja RUU Ibu Kota Negara (IKN) pada tanggal 17 Januari 2022. Hal ini merupakan keputusan yang revolusioner di bawah Pemerintahan Presiden Jokowi untuk memindahkan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.  Setelah merdeka selama 76 tahun, saat inilah Indonesia mempunyai kesempatan membangun Ibu Kota Negara baru, dengan harapan akan menjadi Ibu Kota ideal bagi pemerintahan dan bangsa di masa mendatang.

Nama Nusantara dipilih dari sekitar 80 nama lain yang diusulkan, seperti Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Nusa Jaya, Pertiwipura, Cakrawalapura, dan Kertanegara. Nama Nusantara dipilih karena sudah dikenal sejak dulu, bahkan sejak ratusan tahun sebelum Indonesia merdeka.  Selain itu nama tersebut bersifat ikonik di mata internasional dan mudah diingat, serta menggambarkan kenusantaraan/keberagaman yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Asal Kata Nusantara

Kata Nusantara ditemukan pada Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gadjah Mada pada saat upacara pengangkatan dirinya menjadi Patih Amangkubhumi Kerajaan Majapahit pada Abad ke 13 M.  Sumpah itu berbunyi  Lamun huwus kalah Nuswantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palap, yang artinya  “Jika telah menguasai Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa”. Nusantara adalah sebutan nama bagi seluruh wilayah Kepulauan Indonesia dan sekitarnya.  Dari sisi Bahasa, akar nama Nusantara berasal dari kata nusa artinya pulau dan antara yang berarti luar atau seberang.

Sumpah Palapa berisi pernyataan suci yang diucapkan oleh Gadjah Mada di hadapan Penguasa Majapahit, yaitu Ratu Tribuwana Tunggadewi dengan disaksikan oleh para Menteri dan pejabat kerajaan lainnya. Pernyataan Sumpah Palapa tersebut menandakan Gajah Mada dengan segenap jiwa raganya akan mewujudkannya.

Di bawah perintah Maha Patih Gadjah Mada (1313-1364 M), Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya dan menguasai banyak wilayah. Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh abad XIII-XV, wilayah kekuasaan Majapahit meliputi pulau-pulau di luar Jawa, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya (Malaysia), Brunei Darussalam, dan Sebagian Filipina. Kalau diterjemahkan sekarang merupakan sebagian besar wilayah Association South of Asian Nations (ASEAN), bahkan terlintas dalam benak saya bahwa ASEAN merupakan perwujudan Sumpah Palapa Gadjah Mada. Jadi Gadjah Mada sangat pantas bila disebut inspirator berdirinya ASEAN.

Nusantara Digaungkan Kembali Oleh Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh Pendidikan yang menghidupkan kembali istilah nusantara pada awal abad ke-20, atau 7 abad setelah Gadjah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. Hal tersebut didasari semangat melawan penjajahan Belanda untuk mewujudkan Indonesia merdeka yang waktu itu masih bernama Hindia Belanda. 

Ki Hajar Dewantara merupakan salah satu tokoh pendiri Universitas Gadjah Mada. Pada tanggal 4 Januari 1946, setelah Ibukota berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta, tidak lama kemudian para tokoh nasional di Yogyakarta pada tanggal 17 Februari 1946  mendirikan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada” (BPTGM) yang nerupakan cikal bakal pendirian Universitas Gadjah Mada.  KH Dewantara menjabat Wakil Presiden Kuratornya. Perjuangan tersebut membuahkan hasil gemilang dan pada tanggal 19 Desember 1949 lahirlah Universitas Negeri Gadjah Mada sebagai kampus negeri pertama di Indonesia.

Momentum UGM Menjadi Terbaik Di ASEAN

Visi pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur adalah untuk menjadikannya menjadi salah satu kota terbaik dunia dan menetapkan Nusantara sebagai nama IKN. Momentum tersebut hendaknya memberi spirit yang sama bagi Universitas Gadjah Mada untuk berpacu “menaklukkan ASEAN”, sama halnya seperti yang dilakukan Gadjah Mada, dengan ultimate goal menjadi salah satu universitas terbaik dunia.  Terlebih dengan nama IKN Nusantara, yang tentunya sangat terkait dengan UGM, dapat mengangkat nama Gadjah Mada dan nama KH Dewantara. 

Meskipun Ibukota akan pindah, UGM tetap menjadi epicentrum dan centre of excellent pendidikan tinggi di Indonesia, semoga juga di tingkat ASEAN. Hal tersebut telah dibuktikan UGM oleh prestasinya di berbagai bidang. Untuk mewujudkan hal tersebut, Universitas Gadjah Mada hendaknya membangun New Competitiveness and Core Value untuk menjadi yang terbaik di ASEAN terlebih dahulu.

UGM goes to International

Harapan tersebut sudah diwujudkan oleh UGM yang menempati posisi pertama dalam pemeringkatan universitas Indonesia terpopuler di media sosial (medsos) versi 4 International College & Universities (4ICU) UniRank 2021 pada platform Facebook dan Instagram (sumber ugm.ac.id).  Dari hasil riset terhadap interaksi di akun resmi Instagram, UGM masuk 10 besar bersama perguruan tinggi top dunia seperti Harvard University, Stanford University, dan The Universuty of Oxford. Capaian UGM tersebut merupakan satu-satunya capaian terbaik dari Indonesia bahkan pada tingkat Asia. Hal ini tentu saja capaian yang cukup membanggakan, pada platform kekinian, UGM berdiri sejajar dengan kampus-kampus elit dunia.

Namun capaian peringkat UGM pada bidang medsos hendaknya diiringi juga pada capaian UGM di versi lainnya. Pada beberapa pemeringkatan internasional lainnya, seperti QS World University Rank, Webometric, Unirank, 4ICU, dan Mosiur, UGM telah mencapai prestasi terbaik di Indonesia, termasuk dalam versi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dalam salah satu pemeringkatan dunia yaitu di QS WUR, yang juga dijadikan referensi oleh Kemendikbudristek, pada tahun 2022, UGM menduduki peringkat 1 di Indonesia, ke-4 di ASEAN, ke-25 di Asia, dan ke-254 di dunia. 

Melihat berbagai capaian terbaik UGM pada berbagai versi pemeringkatan dunia, saya yakin UGM berpeluang besar menjadi Kmpus terbaik di ASEAN.  Hal tersebut sebagai langkah awal mengejawantahkan cita-cita Gadjah Mada pada bidang pendidikan, sang maha patih yang namanya diabadikan di kampus kita tercinta, sekaligus penghormatan kepada salah satu founding father, Ki Hajar Dewantara.   

Dalam pandangan saya, Universitas Gadjah Mada merupakan the blessed university yang berdiri di tanah keramat Bulaksumur yang dulunya dimiliki oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tanah Bulaksumur memang mengandung rasa “magis” yang membuat ikatan emosi dan rasa kangen bagi para alumninya. Bahkan Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta (yang juga alumni UGM) pada program Mata Najwa mengatakan bahwa setiap jengkal tanah di UGM (Jogja) bersifat romantis, yang membuat warganya kerasan disana.

UGM juga merupakan kampus yang memiliki value, uniqness dan karakter, yang jarang dimiliki kampus lainnya, sebagai modal kuat menjadi kampus elit dunia.  Dilihat dari keragaman keilmuan yang dimilki, letak geografi untuk belajar alam dan kebudayaan, keindahan arsitektur, berada di kota pelajar dan budaya, program Kuliah Kerja Nyata (KKN), biaya hidup yang murah, kuliner yang enak, serta berbagai faktor kekhasan UGM, serta telah memiliki Jati Diri UGM, merupakan modality yang tidak dimiliki kampus lainnya di Indonesia dan ASEAN, maka peluang UGM menjadi kampus terbaik di ASEAN akan semakin besar

 New Competitiveness and Core Value Universitas Gadjah Mada

Saya berpendapat UGM perlu mengembangkan new competitiveness dengan melakukan hilirisasi hasil risetnya yang sangat beragam, bekerjasama  dengan dunia industri melalui perolehan hak paten dan produksi massal.  Dukungan keilmuan di UGM, berdirinya UGM Science Techno Park (UGM STP), serta berbagai kolaborasi riset, merupakan modal besar dan kuat untuk mewujudkannya.  Produk GeNose C19 merupakan salah keberhasilan hilirisasi riset UGM.  

Tidak hanya hilirisasi hasil riset, UGM perlu mengembangkan jurnal-jurnal yang dimilikinya untuk naik kelas menjadi jurnal internasional yang dijadikan referensi berbagai pihak.  UGM perlu menjadikan Gadjah Mada Journal sebagai pusat referensi dan rujukan dunia pada berbagai bidang telaahan ilmu maupun riet.  UGM dapat mengundang berbagai peneliti dunia untuk meningkatkan prestige jurnal-jurnal UGM. 

Selain new competitiveness, UGM juga memiliki Core Value yaitu Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang juga lahir di sini dan diadopsi oleh banyak kampus di Indonesia.  KKN Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN -PPM) UGM, selain merupakan Genius Product Universitas Gadjah Mada, juga memperoleh pengakuan internasional. Program KKN-PPM UGM berhasil mempromosikan dan mengimplementasikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.

Pengakuan internasional tersebut diperoleh dalam pertemuan ketujuh Regional Center of Expertise (RCE) global di Korea, tanggal 21-25 September 2012. Sebagai institusi pendidikan, UGM tercatat menjadi anggota RCE Global semenjak tahun 2007. RCE merupakan jaringan dunia yang terdiri dari organisasi pendidikan formal, informal, dan non-formal yang bergerak untuk mempromosikan dan mengimplementasikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (SDGs) kepada masyarakat lokal. RCE Yogyakarta yang berpusat di UGM merupakan salah satu anggota aktif dari sekitar 200 RCE di seluruh dunia yang dikoordinasikan oleh United Nations University-Institute of Advance Studies Jepang.

Pengakuan RCE tersebut dapat menjadi trigger bagi UGM untuk memperkenalkan dan men-develop program KKN-PPM ke berbagai kampus dan institusi di seluruh dunia, dan mengajak mereka bergabung di dalamnya.  UGM akan menjadi Leader dalam implementasi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, yang tentunya sesuai dengan Program Kerja United Nations dalam Sustainable Development Goals (SDGs).  Hal ini didukung oleh luasnya network/partnertship UGM diseluruh dunia, sehingga erpeluang mengangkat reputasi internasional UGM, sekaligus menyejajarkannya dengan Harvard dan Oxford University.

Penutup

Pada akhir kata, saya berpandangan IKN Nusantara, Gadjah Mada, KH Dewantara, dan achievements UGM, merupakan lucky factors yang dimiliki untuk mengangkat UGM menjadi kampus terbaik di ASEAN menuju universitas elit dunia. Apalagi pada tahun 2022 ini akan ada pemilihan Rektor Baru UGM periode 2022-2027 yang akan membawa UGM beyond dari yang sekarang telah dicapai. Saya ucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Panut Mulyono selaku rektor periode 2017-2022 yang telah melakukan hal terbaik untuk UGM. Semoga IKN Nusantara akan membawa UGM semakin mendunia , sebagaimana tag line UGM Locally Rooted, Globally Respected.

Jakarta, Februari 2022

Dari Meja Kerja saat WFH di Kramat Jati, Jakarta Timur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun