Meskipun Ibukota akan pindah, UGM tetap menjadi epicentrum dan centre of excellent pendidikan tinggi di Indonesia, semoga juga di tingkat ASEAN. Hal tersebut telah dibuktikan UGM oleh prestasinya di berbagai bidang. Untuk mewujudkan hal tersebut, Universitas Gadjah Mada hendaknya membangun New Competitiveness and Core Value untuk menjadi yang terbaik di ASEAN terlebih dahulu.
UGM goes to International
Harapan tersebut sudah diwujudkan oleh UGM yang menempati posisi pertama dalam pemeringkatan universitas Indonesia terpopuler di media sosial (medsos) versi 4 International College & Universities (4ICU) UniRank 2021 pada platform Facebook dan Instagram (sumber ugm.ac.id). Dari hasil riset terhadap interaksi di akun resmi Instagram, UGM masuk 10 besar bersama perguruan tinggi top dunia seperti Harvard University, Stanford University, dan The Universuty of Oxford. Capaian UGM tersebut merupakan satu-satunya capaian terbaik dari Indonesia bahkan pada tingkat Asia. Hal ini tentu saja capaian yang cukup membanggakan, pada platform kekinian, UGM berdiri sejajar dengan kampus-kampus elit dunia.
Namun capaian peringkat UGM pada bidang medsos hendaknya diiringi juga pada capaian UGM di versi lainnya. Pada beberapa pemeringkatan internasional lainnya, seperti QS World University Rank, Webometric, Unirank, 4ICU, dan Mosiur, UGM telah mencapai prestasi terbaik di Indonesia, termasuk dalam versi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dalam salah satu pemeringkatan dunia yaitu di QS WUR, yang juga dijadikan referensi oleh Kemendikbudristek, pada tahun 2022, UGM menduduki peringkat 1 di Indonesia, ke-4 di ASEAN, ke-25 di Asia, dan ke-254 di dunia.
Melihat berbagai capaian terbaik UGM pada berbagai versi pemeringkatan dunia, saya yakin UGM berpeluang besar menjadi Kmpus terbaik di ASEAN. Hal tersebut sebagai langkah awal mengejawantahkan cita-cita Gadjah Mada pada bidang pendidikan, sang maha patih yang namanya diabadikan di kampus kita tercinta, sekaligus penghormatan kepada salah satu founding father, Ki Hajar Dewantara.
Dalam pandangan saya, Universitas Gadjah Mada merupakan the blessed university yang berdiri di tanah keramat Bulaksumur yang dulunya dimiliki oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tanah Bulaksumur memang mengandung rasa “magis” yang membuat ikatan emosi dan rasa kangen bagi para alumninya. Bahkan Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta (yang juga alumni UGM) pada program Mata Najwa mengatakan bahwa setiap jengkal tanah di UGM (Jogja) bersifat romantis, yang membuat warganya kerasan disana.
UGM juga merupakan kampus yang memiliki value, uniqness dan karakter, yang jarang dimiliki kampus lainnya, sebagai modal kuat menjadi kampus elit dunia. Dilihat dari keragaman keilmuan yang dimilki, letak geografi untuk belajar alam dan kebudayaan, keindahan arsitektur, berada di kota pelajar dan budaya, program Kuliah Kerja Nyata (KKN), biaya hidup yang murah, kuliner yang enak, serta berbagai faktor kekhasan UGM, serta telah memiliki Jati Diri UGM, merupakan modality yang tidak dimiliki kampus lainnya di Indonesia dan ASEAN, maka peluang UGM menjadi kampus terbaik di ASEAN akan semakin besar
New Competitiveness and Core Value Universitas Gadjah Mada
Saya berpendapat UGM perlu mengembangkan new competitiveness dengan melakukan hilirisasi hasil risetnya yang sangat beragam, bekerjasama dengan dunia industri melalui perolehan hak paten dan produksi massal. Dukungan keilmuan di UGM, berdirinya UGM Science Techno Park (UGM STP), serta berbagai kolaborasi riset, merupakan modal besar dan kuat untuk mewujudkannya. Produk GeNose C19 merupakan salah keberhasilan hilirisasi riset UGM.
Tidak hanya hilirisasi hasil riset, UGM perlu mengembangkan jurnal-jurnal yang dimilikinya untuk naik kelas menjadi jurnal internasional yang dijadikan referensi berbagai pihak. UGM perlu menjadikan Gadjah Mada Journal sebagai pusat referensi dan rujukan dunia pada berbagai bidang telaahan ilmu maupun riet. UGM dapat mengundang berbagai peneliti dunia untuk meningkatkan prestige jurnal-jurnal UGM.
Selain new competitiveness, UGM juga memiliki Core Value yaitu Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang juga lahir di sini dan diadopsi oleh banyak kampus di Indonesia. KKN Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN -PPM) UGM, selain merupakan Genius Product Universitas Gadjah Mada, juga memperoleh pengakuan internasional. Program KKN-PPM UGM berhasil mempromosikan dan mengimplementasikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.