Mohon tunggu...
Benito Lopulalan
Benito Lopulalan Mohon Tunggu... Konsultan - Pekerja Budaya

melibatkan diri dalam pengembangan masyarakat, penelitian sosial dan penulisan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kolaborasi Mengembangkan UMKM melalui Tiktok Academy

17 Oktober 2022   13:38 Diperbarui: 17 Oktober 2022   13:49 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silaturahmi Kemenkop UMKM dan Inisiator Akademi Tiktok Indonesia/dokpri

Kementerian Koperasi dan UMKM (Kemenkop UMKM) menyambut baik kehadiran Tiktok Academy yang akan dibuka di Indonesia, dan menyatakan bahwa pengembangan UMKM adalah kerja bersama semua kalangan.

"Pemerintah tidak bisa kerja sendiri, kami perlu dukungan dari kalangan swasta, dari LSM, media dan berbagai pihak yang lain,"demikian  Dra. Dwi Andriani Sulistyowati, M.AB. Asisten Deputi Pengembangan SDM Kemenkop UMKM, dalam silaturahmi bersama RumahKarya.id yang berinisiatif mengembangkan Tiktok Shopping Partner di Indonesia.

Secara khusus Dwi Andriani juga menanggapi positif kerjasama dengan luar negeri dalam pengembangan UKM, yang dilakukan Rumahkarya.id. "Cerita sukses dari negara lain, dapat diduplikasi untuk mengembangkan UKM di Indonesia," demikian Dwi Adriani.

Sejumlah pengusaha Malaysia, UKM Malaysia, serta Tiktok Partner dari negara jiran tersebut hadir dalam silaturahmi ini.

Malaysia sudah terlebih dahulu melakukan pengembangan pasar UKM melalui TSP (Tiktok Shopping Partner).

Tanda mata dari Tiktok Shop Partner Indonesia dan Malaysia untuk Kemenkop UMKM/dokpri
Tanda mata dari Tiktok Shop Partner Indonesia dan Malaysia untuk Kemenkop UMKM/dokpri

Secara Statistik Menjanjikan

Studi yang pernah dilakukan Bangkok Post (2021) terhadap perkembangan Titktok di Asean mengungkapkan bahwa konten layanan keuangan melonjak 6.780 kali. Secara total, Bangkok Post melansir lebih dari 240 juta pengguna Tiktok di ASEAN. Dari jumlah itu , 99,1 juta atau 42% pengguna aktif Tiktok ASEAN berada di Indonesia.

Sebagai perbandingan, menurut dataindonesia.id, Vietnam tercatat memiliki 45,8 pengguna aktif TikTok, di Filipina 40,4 juta orang, di Thailand ada 38,4 juta, sedangkan di Malaysia 16 juta. Indonesia adalah pengguna terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat dengan 136,4 juta pengguna.

Dari sisi pengembangan UKM prosentase pengguna platform online di kalangan UMKM masih sedikit. Jumlah UMKM di Indonesia sebanyak 59,2 juta pelaku. Menurut catatan Kemenkop UKM, yang sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya baru sebanyak 3,79 juta atau 6,9%.

Dari observasi RumahKarya.id sendiri, berbagai pemanfaatan TikTok lebih banyak dimanfaatkan pengusaha besar, dan yang dominan ditawarkan adalah produk-produk impor. Padahal produk-produk UMKM Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk impor, baik dari segi kualitas maupun penampilan, demikian Aditya.  Fenomena semacam ini mendorong RumahKarya.id  berinisiatif mendorong Tiktok untuk UMKM Indonesia.  

Tiktok Akademi: mengembangkan UMKM dan Para Pemasar

Terdapat dua stategi utama yang akan dikembangkan sebagai strategi, yakni Tiktok Shop Partner (TSP) dan Multi Channel Network (MCN).

TSP adalah proses kemitraan antara Tiktok dan para UMKM. Tujuannya agar para pegiat UMKM bisa berjualan di Tiktok. Pada pokoknya, Rumahkarya.id sebagai partner TikTok akan membina para UMKM untuk membuka toko di Tiktok sehingga dapat mengundang orang untuk membeli. .

Tetapi pengembangan pasar, membutuhkan para pemasar. MCN mengembangkan peran para talen atau "host" Tiktok,  yang merupakan para pengguna aktif TikTok yang akan berperan aktif membantu proses penjualan melalui Tiktok. Mereka akan menjadi pemasar efektif, dan akan mendapatkan penghasilan melalui sistem komisi.

Proses relasi antara para pengguna aktif Tiktok, atau para "host", akan membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda, atau siapapun yang ingin berusaha atau berjualan produk UMK melalui Tiktok. Selain itu, proses ini memungkinkan satu toko UKM untuk bisa memiliki lebih dari satu outlet.

Interaksi antara Rumahkarya.id, para UMKM dan para host ini adalah inti pengembangan Tiktok Akademi, yang akan dilaunching pada November 2022. Akademi ini melibatkan berbagai proses peningkatan kemampuan toko atau ukm, dan peningkatan kemampuan para host. Rumahkarya.id menjadi lembaga yang menyediakan pelatihan dan peningkatan kapasitas. Bagi para host, agar memahami produk lokal, dan bagi para UMKM agar mengembangkan kualitas dan desain produk lokal.

Kerjasama

RumahKarya.id membuka kerjasama dengan berbagai komunitas berbagai daerah untuk menyediakan tempat pemajangan berbagai produk karya UMKM setempat. 

Rumah pemajangan ini terintegrasi dengan studio Tiktok berperalatan lengkap. Studio Tiktok ini adalah tempat para pemasar atau "host", memanfaatkan berbagai produk yang dipajang tersebut, untuk membuat konten yang mendukung pemasaran produk UMKM. Saat ini Rumahkarya.id sudah memiliki 5 studio, antara lain di Ancol.

Model semacam ini sudah ada di Cina. TSP menyediakan studio dan menyediakan tempat/area untuk para UKM/produk lokal memajang barang-barangnya,  sehingga memudahkan para host/marketer memilih barang yang mereka minati.

Kemenkop UMKM merekomendasikan untuk membuat proyek percontohan, melalui kolaborasi/kerjasama dengan sejumlah UMKM yang merupakan binaan Kemenkop UMKM.

 (fbl)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun