Mohon tunggu...
Benita Riska
Benita Riska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa K3 FKM UI

Berbagi ilmu sembari terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Turtle Neck Syndrome: Ketika Leher Manusia Layaknya Punggung Kura-Kura

19 Desember 2024   19:21 Diperbarui: 19 Desember 2024   19:34 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Anindya Oktaria Yudhanti, Arina Syahida Hurva Radisan Saf, Benita Riska, Enita Fransiska Tamba

Nyeri leher yang berkaitan dengan sistem Muskuloskeletal Disorders ditemukan sebagai penyebab utama morbiditas dan disabilitas di tempat kerja dan memengaruhi 34,4 juta pekerja kantoran secara global setiap tahunnya (Maulidya and Kurniawidjaja, 2023). Nyeri muskuloskeletal kuadran atas (leher ke atas) remaja, disebutkan sebagai masalah kesehatan yang signifikan dengan prevalensi di seluruh dunia sebesar 30% (Ayanniyi, Mbada and Muolokwu, 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alkhateeb et al., 2020 menyebutkan bahwa terdapat peningkatan prevalensi nyeri leher dari 39,2% pada tahun 2016 menjadi 60,8% pada tahun 2019 di kalangan mahasiswa Arab Saudi. Pada pekerja kantoran, diketahui prevalensi neck pain sebesar 64%, 56,1% dan 47% (Alhakami et al., 2022; Nakatsuka et al., 2021; Nunes et al., 2021). Prevalensi pekerja kantoran di Indonesia menderita neck pain sebesar 60% (Mujiono et al., 2023).

Apa itu Turtle Neck Syndrome?

Saat bermain gawai, baik pada orang dewasa maupun anak-anak, terdapat kecenderungan untuk memajukan kepala ke depan (forward head posture). Postur ini dapat memberikan tekanan berlebih pada sendi serta ligamen leher dan dapat membuat otot berkontraksi lebih keras karena terdapat peningkatan gravitasi. Akibatnya, postur ini dapat menyebabkan gejala klinis yang komplex yang disebut dengan Text neck syndrome atau Turtle neck syndrome. Dalam waktu yang lama, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti nyeri di leher, bahu, serta punggung dan perubahan kelengkungan tulang belakang yang tidak normal.

Pada posisi tegak normal, yaitu kepala sejajar dengan bahu, beban yang dirasakan oleh otot leher sekitar 5-6 kg. Namun, posisi kepala saat dimiringkan ke depan dapat memberikan beban yang lebih berat.

  1. Pada sudut 15, beban meningkat menjadi 13,5 kg (setara berat anak usia 8 tahun);

  2. Pada sudut 30, beban naik menjadi 20 kg;

  3. Pada sudut 45, beban menjadi 24,5 kg;

  4. Pada sudut 60, beban menjadi 30 kg.

Hindari Penyebab Turtle Neck Syndrome

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun