Mohon tunggu...
Benis Rizky Ristoyo
Benis Rizky Ristoyo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Waled

setiap orang memiliki kepribadiannya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyemangatkan Pelajar Melalui Puisi " Sekolah di Pulau Kelapa" Karya Imam Budiman

5 Maret 2024   11:11 Diperbarui: 7 Maret 2024   06:45 3371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Benis Rizky Ristoyo

Sebagai seorang pelajar, kita memiliki kewajiban bersekolah untuk mencari ilmu. Dengan belajar kita bisa mendapatkan ilmu dan kepintaran atau kecerdasan untuk kita sendiri, hal ini juga menguntungkan diri kita sendiri.

Dalam konsep pendidikan, tujuan pendidikan itu untuk meletakkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan untuk hidup secara mandiri dan mengikuti berbagai pendidikan.

Hal yang paling simbolik dalam pendidikan berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Namun banyak diantara para pelajar seringkali merasakan hal malas untuk belajar, mengapa kita bisa malas? mungkin banyak diantara para pelajar seringkali kelelahan untuk belajar hingga mereka seringkali menimbulkan rasa malas bagi mereka. Di puisi ini yang berjudul "Sekolah di Pulau Kelapa" karya Imam Budiman. Mengajak kita untuk berpikir mengenai belajar dan menuntut ilmu selama ini.

Sebuah sekolah sedikit daratan 

Halamannya laut dan langit terbentang

Sejauh mata menghadang di lazuardi

Pada bait pertama puisi "Sekolah di Pulau Kelapa", penulis menerangkan kita mengetahui tentang adanya beberapa sekolah yang berdiri di sebuah pulau-pulau kecil. 

Pulau adalah tempat yang memiliki daratan yang kecil, dengan dikelilingi lautan yang terbentang luas dan langit langit yang terbentang luas juga, kita pun bisa melihat keluasan dunia yang kita tinggali ini.

Disana juga tidak ada sarana transportasi mesin beroda dua dan empat seperti motor atau pun mobil, disana hanya ada banyak perahu-perahu nelayan yang sering kali berlayar diatas lautan untuk mencari ikan. Seperti penulis gambarkan pada bait selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun