Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Demi Masa

12 November 2022   21:27 Diperbarui: 12 November 2022   21:29 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/4PY54Ul


Dalam tiap kepala ada kisah, bungkusan-bungkusan kusam, kalimat naif, dan setumpuk  sangka, juga beberapa resah

Siap dimasak dalam tungku-tungku berkarat dan usang
kayu bakarnya dari kalimat-kalimat yang terbuang

Diaduk sedemikian rupa,
Dituangkan pada pelataran kata  
Mulut-mulut  menganga tanpa jiwa

Lidah-lidah api pun dinyalakan 

Lantas di mana pikiran diletakkan?

Bukankah Yang Mahasegalanya telah menitipkan akal dalam kepala

Akankah menjadi kebaikan atau mudah tersulut bara

Putaran waktu telah menyimpan setiap cerita yang telah dibuat, tanpa kecuali

masihkah telinga terkulai  dan mata tetap terpejam?

Nopember, 11 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun