Siapa yang tak kenal dengan pakaian yang satu ini, pakaian anggun wanita zaman dulu yang ternyata tak lekang oleh waktu. Pakaian wanita yang satu ini mampu bertahan hingga zaman milenia dan makin memesona.
Para wanita zaman dulu memakai kebaya dalam kesehariannya terutama wanita Jawa. Saya masih ingat nenek memakai kebaya dari yang pendek sampai panjang dari bentuk biasa sampai kutu baru punya. Dan kebaya merupakan pakaian sehari-hari nenek, ada beberapa potong yang masih tersimpan sebagai kenang-kenangan dan cerita.
Bagi remaja wanita jaman dulu wajib memakai kebaya bila sudah baligh begitu cerita orang tua. Ini menunjukkan bahwa kebaya merupakan identitas mutlak saat itu. Pemakaian kebaya Jawa pasti dipadukan dengan kain panjang atau jarik yang berhias batik.
Dari berbagai sumber didapatkan informasi bahwa kebaya ini mulai ada sejak abad 15 sampai 16 masa kerajaan Majapahit, dimana pemakainya hanya dari kalangan bangsawan atau priyayi saja kala itu. Lambat laun para penduduk juga memakai kebaya sederhana untuk menutup bagian dada wanita yang hanya memakai kemben atau bebetan jarik. Masuknya budaya dari negara lain turut memperkaya gaya berkebaya wanita Nusantara. Wanita-wanita Belanda pun ikut memakai kebaya untuk menyesuaikan dim mana mereka saat itu bertempat tinggal dan merakyat.
Sampai sekarang kebaya hanya dipakai kalangan tertentu, kebaya biasa masih menjadi pakaian wanita yang sudah tua, selain itu hanya dipakai untuk acara perhelatan seperti pernikahan, wisuda, kondangan atau upacara atau peringatan hari Kartini.
Namun demikian tidak menghapus arti dari kebaya sebagai pakaian tradisional yang patut dibanggakan dan tetap eksis sampai sekarang dan makin menginspirasi mode. Dengan model dan desain yang apik untuk muslimah para hijaber bisa bergaya dengan kebaya nan anggun.
Ada beberapa pendapat dari teman yang sempat saya tanya tentang memakai kebaya.
Pertanyaan saya intinya "Apa pendapat anda tentang kebaya? Bagaimana bila wanita memakai kebaya?"