Anak-anak paling suka kalau ayahnya membawa oleh-oleh pisang ambon atau pisang hijau. Karena terlalu banyak ada beberapa yang mulai terlalu matang dan akan melembek, sayang kan bila dibuang begitu saja.
Biasanya saya aduk jadi satu dengan tepung dan digoreng, enak loh, ada niatan lain ingin menyulap menjadi nugget pisang. Eh tiba-tiba ada angin yang berbisik dan memberi ide untuk membuat pisang dengan ditambahkan ke adonan browies.
Ngomong-ngomong tentang brownies, kue ini memang menggoda. Brownies adalah bolu cokelat yang sangat lezat, dengan resep awal terdiri dari campuran tepung terigu, mentega atau margarin, telur, gula dan cokelat batangan yang dilelehkan, diberi toping almond, kue ini disukai banyak orang apa lagi penyuka cokelat.Â
Brownies berasal dari benua Amerika tahun 1893, wah sudah lama sekali ya ternyata. Ada berbagai versi cerita, seorang koki yang membuat sebuah kue cokelat potong pada sebuah acara Columbian Exposition yang digelar di Amerika, Chicago, Illinois.Â
Ada lagi versi cerita seorang koki pengusaha kue yang lupa menambahkan soda kue pada adonan sehingga menjadi bantet. Namun faktanya disukai para pelanggannya.
Bagaimana pun versi sejarahnya, brownies sampai sekarang masih menjadi jajanan yang selalu viral. Saya baru dengar nama brownies ini tahun 1999, dan baru menikmati tahun dua ribuan.Â
Baru-baru ini ada lagi istilah brownies sekat. Eh ternyata cetakannya berbentuk sekat, untuk mempermudah pembuat kue dari pada harus memotong dengan pisau, kadang ada yang tidak sama ukurannya.
Untuk menikmati brownies ada dua cara, bisa dikukus bisa dipanggang, dua-duanya sama enak dan legit. Semakin ke arah modern semakin banyak inovasi dari para pelaku pembuat kue ini.Â
Brownies panggang mempunyai banyak istilah sesuai dengan bahan dan perlakuan saat pengolahan ada yang fudgy, crunchy, chewy, cakey.
Saya hanya menyampaikan sesuai dengan apa yang pernah saya coba.
Fudgy dan Crunchy, merupakan brownies dengan permukaan mengkilap dan rasa remah atau krenyes-krenyes. Nah saya belum pernah mendapat hasil yang mengkilap, tapi rasa kres sudah dapat. Cara membuat diaduk saja dengan spatula atau pengocok manual.
Chewy, sepertinya kondisi chewy ini ada sedikit kegagalan proses pembuatan, tapi jangan takut, segagal-gagalnya membuat brownies masih terasa lezat. Chewy ini memang sedikit bantat dan kenyal hasilnya.
Cakey, cakey ini adalah brownies yang bertekstur bolu, empuk, ada penambahan pengempuk dan mengaduknya dengan mixer elektrik.
Baik fudgy, crunchy, chewy, atau cakey semua sama enaknya loh. Sekarang brownies sudah merakyat, pasti semua orang bisa membuat, karena memang mudah dan bahan-bahan kue ada di tiap tempat.
Kembali pada cerita saya membuat brownies pisang ya. Dengan membuka aplikasi memasak, saya menyontek resep yang saya inginkan dan mulai mencari resep brownies pisang. Taraaa....saya pun menemukannya tapi dikukus.Â
Tidak masalah, paling tinggal menambah atau mengurangi ukuran bahan karena hanya ditambah pisang kemudian dipanggang.
Resep Membuat Brownies Pisang
Bahan
- 6 sdm tepung terigu
- 3 sdm gula pasir
- 1 btr telur
- 1/2 sdt soda kue
- Sejumput garam
- 2 sdm minyak goreng
- 1 sdm margarin
- 2 sdm cokelat bubuk
- Sedikit cokelat batang diparut, jika tidak ada bisa diganti meses
- Toping sesuai selera
Cara membuat
1. Kocok gula, telur margarin, soda kue dan garam dengan pengaduk biasa sampai rata (margarin boleh dilelehkan)
9. Tuang adonan ke dalam loyang, ratakan dan beri toping. Ingat sedikit hentakkan ya agar adonan merata di loyangÂ
11. Panggang selama 30 menit dengan api sedang karena memakai oven tangkring. Bila mempunyai oven listrik disesuaikan saja
12. Setelah matang keluarkan dari oven, kemudian biarkan dingin
13. Siap dipotong dan disajikan
Brownies pisang ini lembut, empuk, legit. Bisa menjadi cemilan pendamping minum wedang rempah di sore hari, sambil nongki di rumah aja ya sementara waktu.
Terima kasih sudah membaca cerita saya membuat cemilan Brownies Pisang.
Salam lezat.
Dapur Swarna, 07 Juli 2021
-------------
Catatan: Nongki bahasa gaul yang artinya "ngumpul, nongkrong bersama di suatu tempat"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H