Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Muhasabah Suci yang Menyucikan

10 Mei 2021   18:54 Diperbarui: 10 Mei 2021   18:58 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kubasahi kedua tapak tanganku dengan gigil: adakah kemarin aku telah memegang sesuatu yang bukan hakku, jemariku mengirimkan pesan yang hanya memercikkan api

Kubersihkan mulutku dengan gemetar: mungkinkah pagi tadi lidah dan bibirku membuat kerabat, teman dan tetanggaku terbakar. Sunggih sebuah penyesalan besar bila itu memang benar

Kubasuh mukaku. Mungkin kemarin takbisa ramah pada semua orang, hingga terlihat suram dan kusam. Aku takingin wajah ini tak bersinar dan terbakar.
Mungkinkah mataku telah memandang yang salah, takingin pandanganku bernanah

Kualiri kedua tanganku hingga siku,  tak hanya sekedar membasahi, meluruhkan kotoran yang masih melekat, aku takut masih ada sisa-sisa ketidak elokan

Kubasuh ujung kepalaku, aku merasa bila pikiran buruk telah merjadi sumber dari kesalahan yang kubuat
Betapa keruh yang kulihat

Kubersihkan telinga ini apakah telah kudengar kalimat buruk yang menghasut, kubasuh agar hanya panggilan dariMu yang mampu menyejukkan hati, aku takkuasa bila tertutup dan sepi

Kusiram kedua kakiku dengan kesejukan, andai kemarin aku telah menapak di atas duri dan kerikil tajam, dan kulihat begitu banyak jejak kekhilafan.

Tuhan, pada-Mu aku bersimpu,  pada-Mu kutenggelamkan jiwaku, hanya pada-Mu rukuk dan sujudku
Betapa kecil dan lemah diri ini dihadapan-Mu.

Aku menghadap sepenuh hati, membersihkan diri,  padaMu dzat yang mencintai langit dan bumi, yang  Mahasuci dan menyucikan,  yang mengampunkan dan menghapus segala dosa

Segala puji atas segala hal
Ingin kupetik semua kejernihan dzat
Kusiramkan dalam ruh jiwaku
Segala urusanku ada di tangan-Mu
Kupungut ribuan butir-butir kasih dan sayang yang bertebaran di muka bumi hanya mengharap ampunan dan ridho-Mu

Kepada yang Mahaberkehendak
Dan pintu langit yang telah terbuka
Di singgahsana Kau memandang semesta
Menanti jiwa-jiwa yang bersuci menengadah di pagi dan malam hari

Bulan penyucian telah diujung perpisahan
Angin menangis,  embun bersedih,
alam menunduk, daun gugur mecium bumi
Mengapa manusia bersuka hati?
Sudahkah jiwa raga bersih?
Kemenangan hanya milik sukma yang jernih.

Kuangkat kedua tanganku
Allahu Akbar

Ramadan Mubaraok,  10 Mei 2021
Swarna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun