Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jeda

30 Agustus 2020   00:35 Diperbarui: 31 Agustus 2020   08:33 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku datang bukan untuk meminta

Aku ada bukan juga akan memberi

Aku di sini sekedar memetik diksi-diksi

Selagi waktu masih memberi jeda padaku

Menyelami lika-liku peristiwa yang tergulung bak gelombang

Seumpama esok semua lenyap, sebagaimana permainan sulap

Saat ini semua sedang meledak, tali kekang tak lagi bisa menahan

Kalian tinggal pilih,  mau diam atau tetap berjalan 

Karena waktu tidak melihat pilihanmu

Kronologi-kronologi peristiwa sudah serenyah rengginang yang berpesta di dalam mulut

Apakah kalian bagian dari yang mengolah,  menjemur atau menggoreng? 

Atau menjadi minyak dan apinya? Karena tanpa itu rengginang tak bisa dinikmati.  

Namun apakah semua sedang dalam kata ketidakpastian? Jangan katakan itu

Rumput pasti mengering,  daun berguguran dan tanah kerontang mulai retak membelah

Ketika itu letakkan telapak tangan di atas bumi dan tundukkan kepala 

Kau bisikkan di hatiku betapa dekat tak berjarak antara kita 

Dan langitpun menyelimuti bumi kala hening

Taman,  Agustus 2020

Swarnahati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun