Aku datang bukan untuk meminta
Aku ada bukan juga akan memberi
Aku di sini sekedar memetik diksi-diksi
Selagi waktu masih memberi jeda padaku
Menyelami lika-liku peristiwa yang tergulung bak gelombang
Seumpama esok semua lenyap, sebagaimana permainan sulap
Saat ini semua sedang meledak, tali kekang tak lagi bisa menahan
Kalian tinggal pilih, Â mau diam atau tetap berjalanÂ
Karena waktu tidak melihat pilihanmu
Kronologi-kronologi peristiwa sudah serenyah rengginang yang berpesta di dalam mulut
Apakah kalian bagian dari yang mengolah, Â menjemur atau menggoreng?Â
Atau menjadi minyak dan apinya? Karena tanpa itu rengginang tak bisa dinikmati. Â
Namun apakah semua sedang dalam kata ketidakpastian? Jangan katakan itu
Rumput pasti mengering, Â daun berguguran dan tanah kerontang mulai retak membelah
Ketika itu letakkan telapak tangan di atas bumi dan tundukkan kepalaÂ
Kau bisikkan di hatiku betapa dekat tak berjarak antara kitaÂ
Dan langitpun menyelimuti bumi kala hening
Taman, Â Agustus 2020
Swarnahati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H