Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Hobby

4 Cara Menumbuhkan Minat Menulis Siswa

7 Juni 2020   22:25 Diperbarui: 8 Juni 2020   07:44 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis itu apakah sebuah hobi?  Apakah hanya dunia milik anak-anak penyuka ilmu bahasa saja?

Hilangkan mindset atau pikiran yang salah tentang menulis hanya milik anak-anak yang hobi menulis. Semua anak boleh menulis dan kalau bisa wajib menulis.

Sejak literasi mulai diwajibkan di sekolah,  maka setiap anak bisa mempunyai peluang menjadi penulis walau bukan dari jurusan bahasa. Setidaknya pengetahuan tentang literasi sudah dimiliki.

Untuk pemula sebaiknya diberikan cara menulis sederhana yang bisa diaplikasikan pada anak usia sekolah di jenjang SD, SMP juga SMA. Dengan hal sederhana akan membuat mereka yang belajar menulis tidak merasa berat dan biarkan mereka berpendapat bahwa menulis itu menyenangkan.

Tidak ada beda tiap jenjang usia sekolah untuk belajar menulis, dasarnya sama yaitu dari mengumpulkan informasi. Mengumpulkan informasi ini bisa dalam bentuk urutan mengamati,  mendengarkan,  membaca, baru menulis.

Tips yang saya tulis dibawah ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi

1. Mengamati

Mengamati adalah memperhatikan dengan seksama atau detail,  ketika saya menulis,  anak saya ternyata diam-diam mengamati,  lalu dia bertanya tentang aktivitas yang saya lakukan,  setelah saya jelaskan maka dia segera mengambil buku dan pena, dia mulai bertanya bagaimana menulis itu. Awalnya dia menggambar sesuatu dengan memberi keterangan di bawahnya.

Saya jelaskan yang paling sederhana yaitu menceritakan kegiatannya. Apa yang sudah dia kerjakan. Itu berarti dirinya adalah obyek yang diamati sendiri. Maka mulailah dia belajar menulis sedikit panjang.

2. Mendengarkan

Seorang anak yang akan melakukan kegiatan menulis juga bisa berawal dari mendengarkan,  terutama mendengarkan cerita atau dongeng selain pelajaran umum lalu bagaimana agar bisa menulis kembali apa yang sudah didengar dengan baik, biasanya ini sangat membantu pada anak sekolah dasar tapi tidak menutup kemungkinan untuk anak sekolah menengah pertama atau menengah atas juga demikian.

Dengan mendengarkan mereka akan belajar membangun imajinasi. Kemampuan berimajinasi ini akan bisa mendukung kemampuan menulis.

3. Membaca

Ingin menulis yang baik harus mau membaca,. Saat membaca mereka juga akan mengamati bagaimana menulis dialog,  bagaimana meletakkan huruf besar dan bagaimana sebuah alur cerita bila itu fiksi. Dari membaca juga bisa membandingkan jenis tulisan, opini,  esay, dan fiksi.

Saya melihat materi ini sudah diberikan di tingkat sekolah dasar, saya tahu dari LKS anak saya, jadi kemampuan menulis sudah diajarkan dari ringkat dasar. Padahal dulu saat saya SD paling sederhana adalah membuat karangan cerita tentang sesuatu. Ketika itu belum mengenal apa itu fiksi,  esay juga opini. Perkembangan pengetahuan sudah mulai meluas di era saat ini. Tinggal bagaimana mengajak mereka tekun menulis.

4. Menulis

Pembiasaan menulis adalah yang utama diajarkan pada anak usia sekolah, usahakan setiap hari mereka membuat tulisan,  bisa dalam bentuk jurnal.
Semisal di kelas manfaatkan dinding kelas sebagai tempat memajang tulisan mereka, baik dalam bentuk jurnal atau karya tulis sederhana lain. Hal ini juga bisa dilakukan di rumah.

Sampaikan pada mereka agar menulis tentang bagaimana perasaannya pada hari itu, tentang sulitnya memahami materi atau tentang teman yang membuat tidak nyaman juga bisa tentang antri di kantin sekolah.

Menulis bisa dilakukan dimana saja, awali dengan tulisan sederhana tentang tiga hal apa yang disukai atau tidak, apa yang dilihat dan apa yang akan dilakukan dengan cara mendiskripsikan, bisa juga dalam bentuk tulisan pendek seperti quote. Selalu menulis kata-kata baru yang belum dimengerti, untuk menambah kosa kata.

Membuat blog pribadi juga bisa dijadikan sarana untuk belajar menulis. Bila sudah bagus tulisannya dan tumbuh rasa percaya diri maka bisa merambah ke dunia tulis menulis di berbagai platform seperti di Kompasiana ini,  bisa juga tulisan yang sudah terkumpul dijadikan buku.

Bebaslah dalam menulis, untuk PUEBI bisa sambil jalan. Peran guru dan orang tua juga menentukan, dorongan atau motivasi pada anak untuk menulis sangat berpengaruh.

Mendiskusikan tulisan pada guru itu sangat penting untuk mengetahui apakah sudah bagus atau sesuai karya tulis yang dihasilkan.

Selain 4 cara diatas untuk belajar menulis alangkah baiknya bila ada klub atau komunitas menulis untuk siswa, sebagai wadah mengembangkan karya tulis mereka.

Demikian dari saya, cara belajar menulis untuk siswa sekolah, semoga bermanfaat.

#AEL

Minggu, 07062020
Swarna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun