Dengan mendengarkan mereka akan belajar membangun imajinasi. Kemampuan berimajinasi ini akan bisa mendukung kemampuan menulis.
3. Membaca
Ingin menulis yang baik harus mau membaca,. Saat membaca mereka juga akan mengamati bagaimana menulis dialog, Â bagaimana meletakkan huruf besar dan bagaimana sebuah alur cerita bila itu fiksi. Dari membaca juga bisa membandingkan jenis tulisan, opini, Â esay, dan fiksi.
Saya melihat materi ini sudah diberikan di tingkat sekolah dasar, saya tahu dari LKS anak saya, jadi kemampuan menulis sudah diajarkan dari ringkat dasar. Padahal dulu saat saya SD paling sederhana adalah membuat karangan cerita tentang sesuatu. Ketika itu belum mengenal apa itu fiksi, Â esay juga opini. Perkembangan pengetahuan sudah mulai meluas di era saat ini. Tinggal bagaimana mengajak mereka tekun menulis.
4. Menulis
Pembiasaan menulis adalah yang utama diajarkan pada anak usia sekolah, usahakan setiap hari mereka membuat tulisan, Â bisa dalam bentuk jurnal.
Semisal di kelas manfaatkan dinding kelas sebagai tempat memajang tulisan mereka, baik dalam bentuk jurnal atau karya tulis sederhana lain. Hal ini juga bisa dilakukan di rumah.
Sampaikan pada mereka agar menulis tentang bagaimana perasaannya pada hari itu, tentang sulitnya memahami materi atau tentang teman yang membuat tidak nyaman juga bisa tentang antri di kantin sekolah.
Menulis bisa dilakukan dimana saja, awali dengan tulisan sederhana tentang tiga hal apa yang disukai atau tidak, apa yang dilihat dan apa yang akan dilakukan dengan cara mendiskripsikan, bisa juga dalam bentuk tulisan pendek seperti quote. Selalu menulis kata-kata baru yang belum dimengerti, untuk menambah kosa kata.
Membuat blog pribadi juga bisa dijadikan sarana untuk belajar menulis. Bila sudah bagus tulisannya dan tumbuh rasa percaya diri maka bisa merambah ke dunia tulis menulis di berbagai platform seperti di Kompasiana ini, bisa juga tulisan yang sudah terkumpul dijadikan buku.
Bebaslah dalam menulis, untuk PUEBI bisa sambil jalan. Peran guru dan orang tua juga menentukan, dorongan atau motivasi pada anak untuk menulis sangat berpengaruh.
Mendiskusikan tulisan pada guru itu sangat penting untuk mengetahui apakah sudah bagus atau sesuai karya tulis yang dihasilkan.